Suara.com - Ketika alami migrain, ini menjadi hal yang sangat menganggu bagi sebagian orang. Rasa nyeri yang dirasakan dapat membuat seseorang sampai harus berhenti beraktivitas.
Apalagi, terkadang beberapa orang tidak lupa membawa obat untuk dikonsumsi. Hal ini menjadi kendala karena produktivitas seseorang menjadi terganggu. Pasalnya, rasa sakit yang dirasakan dapat membuat orang tersebut menjadi tidak fokus.
Meski demikian, terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk atasi migrain tanpa harus konsumsi obat. Dokter Spesialis Neurologi RS Pondok Indah Pondok Indah, dr. Andre Sp. N mengatakan, saat alami migrain, seseorang dapat mencari tempat yang tenang dengan pencahayaan redup. Hal tersebut dapat membantu kurangi rasa nyeri sakit kepala karena migrain.
“Memang salah satu ciri migrain adalah berdenyut dan mual apalagi di tengah kesibukan. Satu cari tempat yang tenang, pencahayaan redup itu membantu kurangi rasa nyeri,” ujar dr. Andre dalam Media Interview RS Pondok Indah Group, Selasa (25/6/2024).
Hal lain yang dapat dilakukan untuk kurangi rasa nyeri migrain itu yakni konsumsi air putih. Melakukan pijatan relaksasi juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri karena migrain tersebut.
“Minum air putih kemudian lakukan pijat relaksasi untuk menurunkan intensitas itu sendiri. Itu kiat agar bisa menurunkan intensitas migrain itu sendiri,” sambungnya.
Di sisi lain, beberapa orang juga harus memperhatikan jika migrainnya itu sudah kronis. Biasanya, migrain yang sudah kronis ini bisa terjadi hampir setiap hari. Hal ini juga menjadi sesuatu yang patut untuk diwaspadai dan segera memeriksanya ke dokter.
Berdasarkan keterangan dr. Andre, terdapat beberapa ciri migrain yang harus diwaspadai dan dapat segera dokter.
- Karakter nyerinya itu disertai kilatan cahaya;
- Pandangan menjadi buram;
- Kesulitan untuk bicara.
Berbagai ciri di atas dapat menjadi salah satu yang diwaspadai. Jika terjadi, maka dapat segera memeriksanya ke dokter.
Baca Juga: Rupiah Makin 'Meriang' Jokowi Buru-buru Panggil Menteri Minta 'Obat'
Tidak hanya itu, orang tersebut juga dianjurkan mengurangi pencetusnya, salah satunya dari makanan. Beberapa makanan seperti cokelat, keju, bahkan MSG perlu dihindari karena bisa menjadi pencetus migrain pada seseorang.
“Cokelat paling banyak dan pencetus, kandungan kakao pencetus migrain. Kalau mau dianjurkan pakai dark cokelat menekan kejadian. Kemudian keju bisa jadi pencetus, terus MSG bisa meningkatkan kekambuhan migrain karena bahan olahan,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa