Suara.com - Sunat atau khitan untuk anak lelaki tidak sekadar kewajiban dalam agama Islam semata, melainkan ada berbagai manfaat kesehatan. Tapi masih sedikit orangtua yang tahu waktu terbaik anak sunat, lebih baik saat bayi atau sudah sekolah ya?
Dokter Spesialis Bedah Anak Subspesialis Bedah Digestif Anak, dr. Yessi Eldiyani, Sp. B. A., Subsp. D. A., (K) menjelaskan dalam dunia medis sunat disebut dengan sirkumsisi. Namun kata dr. Yessi, di Indonesia saat ini mulai banyak orangtua membawa anak sunat sejak usia dini. Ini karena jika tidak ada masalah medis sunat bisa dilakukan kapan saja.
"Dari sisi medis, tidak ada usia tertentu yang dipandang optimal untuk melakukan prosedur khitan. Jika tidak ada masalah atau indikasi medis tertentu, khitan dapat dilakukan kapan saja. Saat ini, semakin banyak orang tua yang tak segan membawa anaknya untuk dikhitan sejak dini, bahkan sebelum si kecil berusia 1 tahun," ujar dr. Yessi melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (2/7/2024).
Adapun manfaat khitan yang dilakukan ketika bayi tak jauh berbeda dengan tindakan khitan yang dilakukan ketika anak berusia sekolah. Manfaat khitan yang paling utama yaitu meminimalkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih.
Namun perbedaan sunat saat bayi dibanding saat anak lelaki sudah memasuki usia sekolah, yaitu penggunaan anestesi atau obat bius pada pasien bayi dapat lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang berusia lebih besar.
"Lalu, ketika masih bayi, si kecil belum terlalu banyak bergerak, sehingga proses penyembuhan pun dapat lebih cepat. Risiko khitan saat bayi, usia balita, hingga usia sekolah juga relatif sama," papar dokter yang berpraktik di RSPI Bintaro Jaya ini.
Ia menambahkan, selain memerhatikan usia yang tepat untuk menjalani proses khitan, orang tua juga perlu memerhatikan kondisi kesehatan si kecil.
Pasalnya, ada beberapa kondisi medis tertentu yang tidak disarankan untuk dilakukan tindakan khitan karena dapat berisiko terjadinya komplikasi. Kondisi medis tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Hipospadia
Baca Juga: Fuji Pamer Foto Gendong Bayi, Anak Siapa?
Adanya hipospadia di muara uretra yang terletak tidak pada ujung penis, tetapi pada bagian ventral penis. Hipospadia adalah kondisi di mana pasien seakan-akan telah disunat dari dalam kandungan
2. Epispadia
Adanya epispadia, berkebalikan letaknya dengan hipospadia, yaitu di bagian dorsal penis, dengan gejala yang sama
3. Pembekuan darah
Si kecil mengalami kelainan pembekuan darah, seperti hemofilia dan anemia aplastik
"Oleh karena itu, ada baiknya tindakan khitan dilakukan di rumah sakit bersama dokter spesialis bedah umum atau dokter spesialis bedah anak, agar apabila ditemukan adanya kelainan organ atau kondisi medis tertentu, dokter dapat memberikan penjelasan dan penanganan yang lebih tepat," pungkas dr. Yessi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda