Suara.com - Perjuangan melawan kanker tidak hanya melibatkan pengobatan fisik, tetapi juga membutuhkan dukungan psikososial, terutama bagi anak-anak yang harus menghadapi penyakit ini.
Hal ini karena diagnosis dan pengobatan kanker dapat memberikan dampak emosional yang signifikan pada anak-anak. Sehingga, dukungan psikososial sangat penting untuk membantu mereka mengatasi rasa takut, kecemasan, dan stres yang mungkin mereka alami selama proses pengobatan.
Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Tyas Amalia, mengatakan alasan pentingnya pendampingan secara psikososial bagi anak-anak pejuang kanker. Hal ini karena pengobatan mereka biasanya akan difokuskan di rumah sakit. Namun di saat bersamaan, di dalam diri anak tersebut memiliki keinginan untuk bermain dan sekolah.
“Untuk bermain atau kembali sekolah itu sangat terbatas. Mungkin karena penyakit kanker pengobatannya tidak sebentar. Mereka harus bolak balik, mungkin juga kalau pulang ke rumah mereka kondisinya tidak stabil. Jadi memang sangat terbatas kesempatannya,” ungkap Tyas dalam Wow Day - Dukungan Psikososial untuk Anak-anak Pejuang Kanker bersama Pita Kuning dan dan KIBAR LP-182, Kamis (4/7/2024).
Tyas menuturkan, dukungan psikososial akan sangat berdampak pada suasana hati anak ketika lakukan pengobatan. Ketika suasana hati anak baik karena kebutuhan psikososialnya terpenuhi, hal itu akan membuatnya bersemangat menjalani pengobatan fisik, sehingga hasilnya diharapkan bisa lebih maksimal.
“Terbukti dari anak -anaknya happy saat datang ke rumah sakit, itu proses pengobatannya jadi lebih cepat prosesnya, kaya misalkan diambil darah. Tapi kalau anaknya lagi bad mood itu jadi agak sulit. Jadi kita menjaga psikososialnya sehingga treatment yang diberikan dokter jadi lebih efektif,” jelas Tyas.
Menyadari pentingnya dukungan psikososial, Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (Pita Kuning) dan KIBAR LP- 182 berkolaborasi memberikan dukungan psikososial untuk anak dengan kanker bernama Wow Day.
Dukungan psikososial ini membantu agar para anak pejuang kanker tidak merasa sendirian. Dengan target anak pejuang kanker ekonomi menengah ke bawah, hal ini juga bisa membuat mereka merasakan hal-hal menyenangkan seperti bermain bersama.
Ketua Pelaksana dari Wow Day dan perwakilan KIBAR LP- 182, Cheryll Yudakusuma, mengatakan bahwa dengan adanya dukungan psikososial dari acara ini, diharapkan dapat membangun senyum dan mental positif bagi para anak pejuang kanker.
Baca Juga: Waspada! Kanker Serviks Ancam Perempuan Indonesia, Kemnaker Luncurkan Program Pencegahan
"Kami percaya bahwa pengalaman positif ini dapat membuat mereka menjadi tersenyum serta menambah semangat dan membangun mental anak-anak,” uja Cheryll.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar