Suara.com - Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) meminta Rektor Unair (Universitas Airlangga) Prof. Mohammad Nasih mengkaji ulang keputusan pemecatan Dekan FK Unair, Prof. Budi Santoso usai kritik menolak kedatangan dokter asing ke Tanah Air.
POGI melalui surat terbukanya yang dirilis kepada awak media pada Jumat, 5 Juli 2024, berharap rektor Unair mempertimbangkan dedikasi dan kontribusi Prof. Budi, yang selama ini sudah menciptakan dokter hebat di Indonesia.
"Pengurus Pusat POGI berharap bahwa keputusan ini dapat ditinjau kembali, dengan mempertimbangkan kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan oleh Prof. Budi Santoso selama ini serta bagi kemajuan masyarakat Indonesia," keterangan POGI tersebut.
Tidak hanya itu, POGI juga mengingatkan jika pemecatan Prof. Budi hanya akan melanggar prinsip keadilan, bahkan berpotensi merugikan masyarakat Indonesia saat mengakses layanan kesehatan.
"Keputusan ini tidak hanya mencederai prinsip-prinsip keadilan dan transparansi yang seharusnya dijunjung tinggi , tetapi juga akan merugikan kepentingan masyarakat banyak, terutama dalam hal kebutuhan dokter serta layanan kesehatan yang berkualitas," tambah POGI.
Surat terbuka yang ditandatangani Ketua POGI, Prof. Yudi M. Hidayat dan Sekjen POGI, Dr. Surahman Hakim ini juga mengingatkan sebagai sebuah organisasi yang mendukung kebebasan akademik, tidak masalah jika setiap anggota memberikan kritik dan pandangan seperti yang disampaikan Prof.Budi karena berpotensi merugikan masyarakat.
Apalagi kata POGI, Prof. Budi bukanlah sosok sembarang karena prestasinya di bidang Obstetri dan Ginekologi. Sehingga jabatan Dekan FK Unair diyakini sebagai cerminan dedikasinya, sebagai pengajar maupun praktisi.
"Selama masa baktinya, Prof Budi Santoso telah berkontribusi secara signifikan dalam program mencetak dokter berkualitas, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia," papar keterangan POGI.
Prof. Budi Santoso diberhentikan usai protes kedatangan dokter asing
Baca Juga: Ajakan Dokter Indonesia Kenakan Pita Hitam Buntut Pemecatan Dekan FK Unair, Apa Maknanya?
Sebelumnya beredar viral di internet pesan berpamitan Dekan FK Unair, Prof. Budi Santoso yang mengaku diberhentikan alias dipecat oleh pihak Kampus Unair. Pesan itu dikirim di grup obrolan dosen FK Unair yang terdiri lebih 300 anggota.
Pesan berpamitan ini beredar di media sosial dan menghebohkan rekan sejawat dosen maupun para dokter. Pasalnya Prof. Budi, jadi salah satu sosok yang cukup keras menentang kedatangan dokter asing ke Indonesia.
"Assalamualaikum wr wb, Bpk ibu Dosen FK. Unair, per hari ini sy diberhentikan sebagai Dekan FK. Unair, sy menerima dengan lapang dada dan ikhlas, Mhn maaf selama sy memimpin FK. Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK. Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang, Aamiin3x , salam hormat untuk guru, senior dan sejawat semuanya," tulis Prof. Budi melalui pesan berpamitannya.
Di sisi lain, saat dikonfirmasi lebih lanjut oleh awak media, Prof. Budi membenarkan pemanggilan nya ke hadapan rektor Unair, berkaitan dengan pernyataannya terkait kedatangan dokter asing ke Indonesia.
"Iya. Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu (tolak kedatangan dokter asing)," jelas Prof. Budi.
Prof. Budi mengaku akan menerima dengan lapang dada pemecatan terhadapnya, lantaran pendapat tersebut merupakan isi hati dan berkaitan dengan nurani sebagai dokter, yang menolak kedatangan dokter asing karena bisa mempengaruhi peluang berkarir tenaga medis lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak