Suara.com - Viral di media sosial dua orang warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan tewas diduga usai mengonsumsi kecubung yang dioplos dengan obat-obatan dan alkohol.
Keduanya tewas usai menjalani peratwan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum. Korban laki-laki meninggal dunia pada Jumat (5/7/2024), sedangkan wanita Selasa (9/7/2024).
Kecubung dalam dunia kesehatan memiliki dampak yang berbahaya. Buah ini memiliki efek enestesi, yang dapat menghilangkan kesadaran seseorang.
Buah ini juga disebut sebagai “the devil’s breath” atau “napas setan”, karena mengandung zat bernama skopolamin yang bisa memberi efek tertentu pada tubuh.
Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, kecubung memiliki sejumlah senyawa kimia yang sangat beracun dan memiliki efek psikotropika.
Beberapa kandungan yang ada di dalam kecubung, di antaranya, antropin yang memiliki efek antikolinergik. Zat ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan otot-otot mengalami halunisasi. Kemudian peningkatan denyut jantung, pupil melebar, mulut kering, dan gangguan sistem pencernaan.
Selain itu, kecubung juga mengandung skopolamin yang dapat menyebabkan efek psikotropika. Kandungan lainnya, yakni berbagai alkaloid lainnya dalam jumlah yang bervariasi. Alkaloid ini dapat memiliki efek beracun yang bervariasi pada sistem saraf dan organ dalam.
Kecubung juga mengandung glikosida yang dapat menghasilkan efek beracun pada jantung dan sistem saraf.
Bahaya Mengonsumsi Kecubung
Baca Juga: Kandungan Kecubung Bisa Bikin Gila Hingga Kena Serangan Jantung
Melansir dari Halodoc, mengonsumsi kecubung memiliki dampak yang cukup buruk bagi tubuh. Berikut bahaya mengonsumsi kecubung:
- Menimbulkan halunisasi
Kandungan psikotropika dalam kecubung bisa menyebabkan halunisasi dan euforia atau rasa gembira sesaat. Orang yang mengonsumsinya bisa mengalami pusing berkepanjangan dan muntah-muntah. Semakin banyak buah yang dikonsumsi, efeknya tambah lama.
- Pengeringan pada tubuh
Dehidrasi efek yang ditimbulkan akibat mengonsumsi kecubung. Tubuh akan mengalami pengeringan, seperti kulit kering, pusing, tekanan darah rendah, dan detak jantung cepat.
- Memengaruhi sistem saraf
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda