Kasus monkeypox kini tengah jadi sorotan. Infeksi yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis) tersebut bahkan telah terdeteksi di Indonesia. Akan tetapi sebagian masyarakat masih ada yang belum mengetahui perbedaan monkeypox dan cacar air.
Suara.com - Monkeypox memiliki gejala yang hampir mirip dengan cacar air. Meski penyakit cacar monyet sekilas mirip dengan cacar air, tetapi nyatanya penyakit ini memiliki beberapa perbedaan. Penasaran apa saja perbedaan monkeypox dan cacar air? Mari simak penjelasannya berikut!
Perbedaan Monkeypox dan Cacar Air
Monkeypox dan cacar air secara tak kasat mata memiliki penampakan visual yang hampir sama. Meski demikian, terdapat beberapa perbedaan antara keduanya yang terletak pada jenis virus, gejala, hingga perkembangannya.
Jika monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox, berbeda halnya dengan cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Infeksi virus cacar monyet biasanya menimbulkan beberapa gejala klinis seperti panas hingga demam, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga menimbulkan berbagai komplikasi medis.
Jika melihat perkembangannya, cacar monyet bisa sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari dua sampai empat minggu. Namun, dalam kasus yang lebih parah, penyakit ini bisa berujung mengancam keselamatan jiwa.
Sedangkan, cacar air (chickenpox) memiliki gejala berupa ruam gatal dengan lepuh kecil yang berisi cairan. Ruam melepuh ini biasanya muncul 10 sampai 21 hari usai terpapar virus dan berlangsung sekitar lima atau 10 hari.
Selain itu, ada pula beberapa gejala lain yang mungkin akan muncul satu hingga dua hari sebelum mengalami ruam lepuh pada kulit. Misalnya saja seperti demam, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, kelelahan, dan kondisi fisik yang tidak sehat secara umum.
Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus Varicella-zoster ini, terbilang sangat menular kepada orang yang belum pernah mengidapnya. Selain itu, orang yang belum pernah divaksin cacar juga sangat rentan tertular.
Baca Juga: 10 Fakta Virus Mpox yang Menyebar Cepat di Afrika, Kondisi Indonesia Bagaimana?
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan paling utama antara kedua jenis cacar ini yaitu gejalanya. Pengidap monkeypox akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, sedangkan cacar air tidak.
Cara Mencegah Monkeypox dan Cacar Air
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit cacar monyet, di antaranya yaitu:
- Hindari kontak fisik (bersentuhan langsung) dengan hewan yang berisiko menularkan penyakit cacar monyet. Selain monyet, hewan pengerat lainnya seperti tupai dan tikus juga harus diwaspadai.
- Rutin mencuci tangan dengan air mengalir serta sabun setelah melakukan berbagai aktivitas. Tak kalah penting, kamu juga harus mencuci tangan secara langsung usai bersentuhan dengan pengidap cacar monyet atau setelah menyentuh hewan yang berisiko membawa virus.
- Pakailah alat pelindung diri ketika melakukan kontak langsung dengan pengidap cacar monyet, seperti masker dan sarung tangan.
- Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang agar imunitas tubuh dapat terjaga secara optimal.
- Pastikan mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan dengan tingkat kematangan yang optimal dan hindari mengonsumsi daging mentah terlalu sering.
- Penuhi waktu istirahat yang optimal.
Sedangkan, pencegahan utama dari infeksi cacar air yaitu dengan melakukan vaksinasi dari dini. Karena, orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin cacar air cenderung akan mengalami gejala yang lebih parah jika dirinya terinfeksi.
Itu tadi ulasan tentang perbedaan monkeypox dan cacar air. Semoga kita semua terhindar dari penyakit menular ini.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!