Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, termasuk pemeriksaan darah, tes gula darah, tes tekanan darah, serta pemeriksaan kesehatan tulang, dapat membantu mendeteksi adanya masalah kesehatan sejak dini.
Dengan deteksi dini, pengobatan dan perawatan dapat segera dilakukan, mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.
3. Hindari Faktor Risiko
Hindari faktor risiko yang bisa memicu penyakit degenerative, seperti kebiasaan merokok, minuman beralkohol, mengelola stres dapat mencegah penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, serta meminimalkan risiko osteoporosis.
"Selain itu, menjaga berat badan ideal, tekanan darah, dan mengendalikan kadar gula darah juga sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit degeneratif," tambah dr. Ajiantoro.
Ia juga berpesan untuk menyempatkan waktu tubuh terpapar sinar matahari pagi agar mendapatkan vitamin D yang baik bagi kesehatan tulang.
"Sinar matahari pagi yang baik bagi tulang sekitar jam 8.00 hingga 9.00 WIB untuk mendapatkan vitamin D. Ini efektif untuk usia produktif. Kalau di usia yang sudah mengalami proses degeneratif, dimana estrogen sudah tidak ada, berjemur saja tidak cukup," ungkapnya.
Sayangnya, di zaman modern seperti sekarang, sambung dr. Ajiantoro, banyak orang di usia produktif pun sangat jarang terpapar sinar matahari pagi, karena kebanyakan sudah berada di sekolah, kantor atau ruang tertutup ber-AC.
"Ini yang menyebabkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis semakin banyak dialami oleh orang yang usia-nya belum memasuki lansia," bebernya.
Belum lagi gaya hidup malas bergerak (sedentary) yang ditandai duduk terlalu lama di depan komputer, menonton TV atau bermain game yang cenderung semakin banyak dilakukan masyarakat terutama di perkotaan berpengaruh buruk pada kesehatan, termasuk otot dan tulang.
Baca Juga: Silsilah Keluarga Reza Rahadian, Cucu Pejuang Perempuan yang Dijuluki Belanda Hitam
Untuk itulah sebisa mungkin luangkan waktu agar tubuh terpapar sinar matahari pagi secara teratur diimbangi dengan pola makan sehat dengan gizi seimbang dan rutin olahraga.
"Nah, bila terasa ada gangguan pada otot dan tulang, terlebih mengalami trauma seperti nyeri, tiba-tiba sakit punggung, nggak bisa jalan atau tulang bergeser, terutama karena kecelakaan di tempat kerja atau saat berkendara, harus segera ke dokter," sarannya.
Berbicara soal kasus trauma akibat kecelakaan di tempat kerja dan kecelakaan saat berkendara, memanag banyak di alami oleh masyarakat contohnya yang berada di wilayah perbatasan Depok - Sawangan - Parung.
Chief Operating Officer of Brawijaya Healthcare Group, Rima Fatmasari menjelaskan di wilayah perbatasan tersebut, selain banyak jalan antar luar kota dan tol, juga pabrik-pabrik.
"Nggak heran kalau kasus trauma akibat kecelakaan berkendara dan di tempat kerja cukup tinggi di wilayah perbatasan tersebut, tetapi sayangnya akses layanan kesehatannya masih sulit. Itulah yang membuat kami membuka rumah sakit umum di sana untuk melayani melayani masyarakat sekitar," jelasnya.
Beranjak dari kondisi itu pula rumah sakit tersebut menyadari pentingnya kolaborasi dengan kalangan industri kesehatan, asuransi, perusahaan dan lainnya agar dapat memberi layanan kesehatan secara maksimal bagi masyarakat.
"Partners Gathering yang dihadiri oleh berbagai mitra strategis ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan para mitra demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat," jelas Direktur Operasional Brawijaya Hospital Depok, drg. Pretty Kristanti Dewi, MARS, di kesempatan yang sama.
Selain mengangkat tema "Penyakit Degeneratif Pada Muskuloskeletal", di acara Partners Gathering tersebut digelar pula talk show bertajuk "Rhinosinusitis" yang diulas oleh dr. Fezzan Athama Fuadi, SpTHT-BKL,FICS, serta "Terapi Hemoroid Terkini" yang diulas oleh dr. Ghany Hendra Wijaya, SpB, FICS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan