Suara.com - Peringatan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember jadi momen tepat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kesehatan bagi perempuan, termasuk dari produk rokok dan tembakau.
Laman Gooddoctor menyebut bahaya rokok tidak main-main. Sebab dalam sebatang rokok terkandung ribuan zat berbahaya yang berdampak buruk bagi kesehatan perempuan. Sejumlah masalah kesehatan mulai dari tulang keropos, rematik, katarak, hingga infertilitas dan gangguan kehamilan mengintai perempuan yang aktif merokok.
Tak hanya itu, risiko kanker paru 13 kali lebih tinggi pada perempuan perokok dibandingkan bukan perokok seumur hidup. Perempuan perokok berisiko kanker paru dengan tingkat merokok yang lebih rendah daripada laki-laki. Merokok menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner pada perempuan. Perempuan yang merokok berisiko dua kali mengalami penyakit jantung koroner (mengalami serangan jantung) daripada perempuan yang tidak merokok.
Selain risiko dari zat berbahaya, kandungan nikotin yang membuat candu juga perlu diwaspadai. Veberapa studi menunjukkan bahwa perempuan lebih mudah kecanduan nikotin daripada laki-laki dan lebih sulit untuk berhenti.
Tembakau juga bisa mematikan bagi bukan perokok. Paparan asap rokok juga merugikan kesehatan, menyebabkan 1,2 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun. Hampir setengah dari semua anak di seluruh dunia menghirup udara yang tercemar oleh asap tembakau dan 65.000 anak di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena penyakit yang berhubungan dengan paparan asap rokok (perokok pasif). Merokok saat hamil dapat menyebabkan beberapa kondisi kesehatan seumur hidup bagi bayi.
Bagaimana dengan rokok elektrik yang kini semakin populer? Ruypanya, risiko bahaya masih tetang ada dan bisa jadi sama besarnya. Menurut Kementerian Kesehatan, rokok elektrik umumnya mengandung nikotin, zat kimia lain, serta perasa dan bersifat toksik.
Cairan dan asap rokok elektrik (vape) mengandung propilen glikol (gliserin) yang bila terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu, nikotin yang bersifat sangat adiktif dan dapat memengaruhi perkembangan otak remaja secara negatif, karsinogen penyebab kanker, dietilen glikol, yaitu zat kimia beracun yang berkaitan dengan penyakit paru-paru, akrolein yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat diperbaiki, serta perasa tambahan (cokelat, buah-buahan, mint) yang mengandung diasetil, yaitu zat kimia yang berhubungan dengan penyakit paru-paru bronchiolitis obliterans.
Vape juga berbahaya terhadap kesehatan gigi, mulut, dan jantung. Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan vape menyebabkan permukaan gigi jadi lebih mudah terserang bakteri, terjadi pembengkakan gusi, merusak sel dan jaringan oral pada pengguna yang tidak pernah merokok, memicu peningkatan detak jantung, risiko stroke, serangan jantung, angina, dan penyakit jantung. Bahaya lain terkait penggunaan vape adalah perokok yang menggunakan vape tetap merokok sehingga ada dobel pemakaian. Akibatnya, orang itu berpotensi mendapatkan racun yang lebih banyak.
Mengonsumsi vape tidak hanya membahayakan perempuan itu sendiri, tetapi juga calon generasi penerus bangsa ini. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Endocrine Society menunjukkan penggunaan rokok elektrik dapat memicu masalah kesuburan. Penggunaan rokok elektrik sebelum konsepsi secara signifikan menunda implantasi embrio yang telah dibuahi.
Baca Juga: Ini Gejala Popcorn Lung, Risiko Penyakit Paru Akibat Rokok Elektrik
Sama seperti rokok konvensional, vape memengaruhi kesehatan janin dalam kandungan. Nikotin merupakan bahaya yang harus dihindari perempuan hamil dan bayi yang sedang berkembang karena bisa merusak otak dan paru-parunya. Sementara itu, beberapa perasa dalam rokok elektrik mungkin berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang.
“Oleh karena itu, Good Doctor menyediakan Klinik Khusus Kesehatan Perempuan, Klinik Hamil Sehat, dan Klinik Program Hamil sebagai bentuk tanggung jawab untuk menjawab kebutuhan kesehatan perempuan Indonesia di setiap fase penting kehidupan mereka," tutur Head of Medical PT Good Doctor Technology Indonesia, dr. Adhiatma Gunawan dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Di dalam platform-nya, Good Doctor menyediakan ribuan spesialis medis dengan lebih dari 26 departemen spesialisasi klinis yang berbeda serta ribuan dokter umum untuk memudahkan para perempuan mengakses layanan kesehatan berkualitas setiap saat dan di segala tempat sehingga bukan hanya bahaya rokok yang dapat diatasi, tetapi juga masalah kesehatan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan