Suara.com - Sulit untuk membayangkan hidup tanpa konsumsi gula. Pasalnya, gula terdapat dalam banyak makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan? Yuk, cari tahu ciri-ciri tubuh kelebihan gula!
Melansir dari laman Vogue, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi gula maksimal 50 gram per hari, bahkan idealnya tidak lebih dari 25 gram. Sementara itu, American Heart Association merekomendasikan wanita tidak lebih dari 6 sendok makan sehari dan pria tidak lebih dari 9 sendok makan sehari.
Namun faktanya, banyak dari kita yang mengonsumsi gula jauh lebih banyak daripada yang disadari. Hal ini karena gula tidak hanya ditemukan dalam makanan manis seperti permen dan kue, tetapi juga tersembunyi dalam banyak makanan olahan. Beberapa nama umum untuk gula dalam daftar bahan makanan antara lain:
- Sukrosa
- Glukosa, sirup glukosa, atau dekstrosa
- Fruktosa
- Sirup jagung (sirup jagung tinggi fruktosa)
- Maltosa
- Dekstrosa
- Laktosa
- Gula invert
- Madu
- Sirup agave, sirup maple, atau sirup beras
Apa saja ciri-ciri orang yang kelebihan gula?
Dengan semakin banyaknya gula tersembunyi di dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, mungkin sulit untuk menyadari bahwa konsumsi gula Anda sudah tak terkendali. Dr. Lela Ahlemann, seorang spesialis dermatologi, flebologi, proktologi, dan pengobatan nutrisi, memberikan beberapa tanda-tanda bahwa Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak gula.
1. Berat badan naik dan sering lapar
Bukan rahasia lagi bahwa gula mengandung banyak kalori, tetapi ada alasan lain mengapa mengonsumsinya dapat membuat kita cepat bertambah berat badan.
"Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak gula, Anda akan terus-menerus merasa lapar," kata Ahlemann.
Hal ini karena gula meningkatkan kadar glukosa darah dalam jangka pendek, tetapi tidak mengenyangkan karena kekurangan serat. Jadi, jika Anda selalu merasa lapar, Anda akan makan lebih banyak dari yang Anda butuhkan, yang pada akhirnya menyebabkan berat badan naik.
Baca Juga: 7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula
2. Jerawat
"Ketika kita mengonsumsi gula, tidak hanya kadar insulin kita yang naik, tetapi juga hormon yang disebut faktor pertumbuhan mirip insulin 1, atau disingkat IGF-1," kata Ahlemann.
Bersama dengan insulin, IGF-1 merangsang kelenjar sebasea dan keratinisasi berlebihan di area kelenjar sebasea, yang menyebabkan kelenjar tersebut tersumbat, yang menyebabkan jerawat dan peradangan.
3. Ngidam dan perubahan suasana hati
“Saat kita mengonsumsi gula, kadar glukosa meningkat dengan cepat, yang menyebabkan pelepasan insulin. Namun, lonjakan ini sering kali begitu kuat sehingga gula darah tidak turun kembali ke tingkat normal, tetapi malah turun di bawah batas dasar. Ini disebut hipoglikemia, yang kemudian menyebabkan keinginan makan. Pada beberapa orang, hal ini juga menyebabkan perubahan suasana hati dan mudah marah,” kata Ahlemann.
4. Peradangan dan sistem kekebalan tubuh yang lemah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar