Selama ini, kita mengenal periode menopause yang dialami perempuan saat sudah berhenti menstruasi. Kondisi ini mengakibatkan penurunan kesuburan, hingga dapat memicu beberapa penyakit jika tak dikelola dengan baik. Lalu, apa itu perimenopause?
Perimenopause adalah periode transisi yang dialami wanita sebelum memasuki masa menopause. Selama masa ini, tubuh mengalami perubahan hormonal yang signifikan, yang dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman.
Suara.com - Pengertian Perimenopause
Kondisi perimenopause dapat menandai akhir dari tahun-tahun reproduksi pada wanita. Setiap perempuan, memulai masa perimenopause di usia yang berbeda-beda. Seseorang bisa merasakan tanda-tanda transisi menopause, yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur di usia 40-an. Akan tetapi, beberapa wanita juga bisa mengalami perubahan ini di usia pertengahan 30-an.
Ketika mengalami perimenopause, tingkat estrogen dan hormon utama wanita di dalam tubuh akan naik dan turun secara tidak teratur. Dalam beberapa kasus, bisa jadi siklus menstruasi mungkin akan bertambah memanjang atau memendek. Bahkan, sebagian wanita mungkin juga mulai mengalami siklus menstruasi di mana ovarium tidak akan melepaskan sel telur (ovulasi).
Penyebab Perimenopause
Perimenopause sebenarnya kondisi alamiah yang memang akan dialami seorang wanita dan merupakan hal yang normal terjadi. Seiring pertambahan usia, maka produksi estrogen dan progesteron akan mengalami peningkatan dan penurunan secara tidak beraturan. Nah perubahan yang terjadi pada tubuh wanita selama perimenopause merupakan hasil dari peningkatan dan penurunan estrogen yang tidak beraturan ini.
Menurut data dari the north American menopause society, rata-rata perempuan mengalami gejala ini 4-8 tahun sebelum menopause. Lantas apa saja gejalanya?
Gejala Perimenopause
Baca Juga: Cara Olahraga yang Tepat Saat Menopause, Kurangi Risiko Osteoporosis dan Penyakit Kardiovaskular
Dikutip dari unggahan Instagram @dr.leydasaltian, berikut adalah beberapa gejala yang dialami wanita perimenopause:
1. Gangguan Siklus Menstruasi
Gejala utama dari fase perimenopause yaitu siklus menstruasi yang terganggu hingga tidak beraturan. Kadang siklusnya singkat, kadang berhenti sejenak, dan kemudian mulai lagi. Kondisi ini dapat terjadi karena ovulasi (pengeluaran sel telur) tidak bisa diprediksi.
2. Hot Flashes atau Berkeringat Malam
Seseorang yang memasuki masa perimenopause kerap merasakan kepanasan kemudian berkeringat walaupun suhunya normal.
3. Perubahan Suasana Hati atau Mood Swing
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak