Suara.com - Berbicara tentang nyeri bahu, salah satu penyakit yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari, Nyeri pada bahu adalah masalah umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Selain itu, nyeri pada bahu dapat menjadi pertanda gejala lain dari penyakit lain seperti infeksi atau masalah jantung.
Menurut informasi idikabboyolali.org, nyeri bahu adalah rasa sakit yang terjadi di daerah bahu, yang dapat disebabkan oleh gangguan pada sendi bahu, tendon, otot, atau jaringan lain di sekitarnya. Nyeri ini dapat membatasi pergerakan lengan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
IDI Kabupaten Boyolali adalah cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memiliki tujuan sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Selain itu, IDI Boyolali memiliki program untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung perkembangan profesi dokter, dan memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
IDI Kabupaten Boyolali saat ini melakukan penelitian mengenai apa saja langkah pertama untuk mengurangi rasa nyeri pada bahu serta rekomendasi obat yang dapat dikonsumsi oleh penderitanya.
Apa saja langkah pertama untuk mengurangi rasa nyeri pada bahu?
Dilansir dari laman https://idikabboyolali.org, nyeri pada bahu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berkaitan dengan cedera, peradangan, maupun kondisi medis lainnya. Untuk mengurangi rasa nyeri pada bahu, ada beberapa langkah pertama yang dapat dilakukan. Berikut adalah metode yang direkomendasikan meliputi:
1. Istirahat yang cukup
Untuk mencegah masalah kesehatan lebih lanjut, beristirahat selama 24 jam setelah cedera untuk menghindari aktivitas berat atau gerakan yang dapat memperburuk nyeri bahu.
2. Kompres dengan air dingin
Kompres air dingin adalah teknik pengobatan yang menggunakan suhu rendah untuk mengurangi nyeri, bengkak, dan peradangan yang disebabkan oleh cedera atau penyakit ringan. Untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, letakkan kompres es pada area yang sakit selama dua puluh menit, empat hingga delapan kali sehari.
3. Jaga posisi bahu saat istirahat
Saat beristirahat, jaga bahu lebih tinggi untuk dapat mengurangi pembengkakan. Anda bisa menggunakan bantal untuk mendukung posisi ini saat tidur atau berbaring.
4. Lakukan peregangan ringan
Peregangan ringan dapat membantu mengatasi kelelahan, membantu tubuh menjadi lebih bugar, membantu tertidur lebih cepat dan lebih baik, meredakan ketegangan otot, dan mencegah kram. Setelah rasa sakit berkurang, lakukan gerakan peregangan ringan. Ini meningkatkan fleksibilitas bahu dan mengurangi kekakuan.
Apa saja rekomendasi obat yang disarankan untuk mengurangi nyeri pada bahu?
Nyeri pada bahu dapat sembuhkan dengan cara yang tepat. Ada beberapa obat yang dapat mengurangi gejala sakit pada bahu secara signifikan. Untuk mengurangi nyeri pada bahu, beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:
1. Obat Paracetamol
Obat pertama yang mungkin bisa dikonsumsi dan aman adalah paracetamol. Obat Paracetamol dapat meringankan demam dan nyeri lebih baik.
2. Obat Ibuprofen
Ibuprofen juga sebagai obat pereda nyeri sehari-hari untuk berbagai rasa sakit dan nyeri, termasuk nyeri punggung , nyeri haid , sakit gigi , dan gejala pilek.
3. Obat Asam Mefenamat
Asam mefenamat adalah jenis obat yang biasanya dijual bebas di pasaran. Manfaat obat ini adalah untuk meredakan nyeri dan memberi rasa nyaman.
4. Obat Natrium Diklofenak
Natrium Diklofenak adalah obat berikutnya yang digunakan untuk mengurangi nyeri dan gangguan inflamasi, dismenore, dan nyeri ringan sampai sedang pasca operasi, terutama pada pasien yang mengalami peradangan.
Penggunaan obat untuk nyeri bahu sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter, terutama jika nyeri berlangsung lama atau disertai gejala lain. Dengan penanganan yang tepat, sebagian besar kasus nyeri bahu dapat dikelola dengan baik.
Baca Juga: Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak, IDI Kabupaten Blora Berikan Informasi Pengobatan
Berita Terkait
-
Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak, IDI Kabupaten Blora Berikan Informasi Pengobatan
-
Ketum TP PKK Tinjau Bakti Sosial Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Kabupaten Tangerang
-
IDI Kabupaten Batang Membagikan Informasi Cara Cepat Hamil Bagi Wanita Penderita PCOS
-
Kenali Penyebab Asam Lambung, IDI Banyumas Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Serangan Jantung, IDI Banjarnegara Berikan Informasi Pengobatan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya