Suara.com - Menurut informasi dari ididogiyai.org, salah satu penyakit yang sering diderita oleh wanita adalah radang panggul.
Infeksi bakteri biasanya menyebar dari vagina atau leher rahim ke organ reproduksi yang lebih dalam, menyebabkan infeksi pada organ reproduksi wanita, termasuk serviks, rahim, saluran tuba, dan ovarium. Dalam medis, ini disebut sebagai PID (Penyakit Radang Panggul).
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Dogiyai menjelaskan bahwa radang panggul sangat berbahaya jika tidak diobati. Ini dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti masalah kesuburan pada wanita, nyeri panggul terus-menerus, dan kehamilan ektopik, di mana janin berada di luar rahim.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Dogiyai adalah dr. Yohanis Titaley. Dalam perannya, dr. Yohanis berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Dogiyai, Papua. IDI Dogiyai berfokus pada pengembangan sistem kesehatan yang lebih baik dan memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas.
IDI saat ini melakukan penelitian terkait penyakit radang panggul kemudian rekomendasi obat yang dapat diberikan bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya radang panggul?
Dilansir dari laman https://ididogiyai.org, radang panggul, atau Pelvic Inflammatory Disease (PID), adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah penyebab utama terjadinya radang panggul meliputi:
1. Adanya Infeksi Menular Seksual (IMS)
Penyebab paling umum dari radang panggul adalah infeksi bakteri seperti Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menyebar dari vagina atau leher rahim ke organ reproduksi lainnya seperti rahim, tuba falopi, dan ovarium.
Baca Juga: Tragedi Kelam Lebak Bulus, Menguak Gunung Es Kesehatan Mental Pelajar Jakarta
2. Adanya prosedur medis
Prosedur yang melibatkan pembukaan serviks, seperti pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), aborsi, atau persalinan, dapat meningkatkan risiko infeksi.
3. Usia dan aktivitas seksual
Wanita berusia 15–25 tahun yang aktif secara seksual memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami radang panggul. Selain itu, memiliki banyak pasangan seksual atau berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom meningkatkan kemungkinan terpapar infeksi menular seksual.
4. Kerusakan pada leher rahim
Kondisi yang disebut servisitis adalah peradangan, iritasi, atau luka pada lapisan leher rahim. Luka atau luka ini membuat leher rahim membengkak, kemerahan, dan mengeluarkan lendir atau nanah. Penting bagi Anda, untuk rutin cek kesehatan pada dokter setiap bulan untuk memahami diagnosis jika mengalami gangguan kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia