Suara.com - Penyakit kulit adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dialami banyak orang di Indonesia. Mulai dari gatal-gatal, eksim, hingga jerawat, masalah kulit bisa mengganggu kenyamanan dan menurunkan rasa percaya diri.
Kamu mungkin sudah mencoba berbagai krim dan salep kimia, tetapi tahukah kamu bahwa pengobatan untuk penyakit kulit dengan obat herbal juga bisa menjadi solusi efektif dan aman
1. Daun Sirih untuk Mengatasi Gatal dan Infeksi Kulit
Menurut sumber dari pafibaritokualakab.org, daun sirih telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Indonesia. Kandungan antiseptik dan antijamur dalam daun sirih membantu meredakan gatal, mengatasi infeksi, dan mempercepat penyembuhan luka ringan pada kulit.
Cara penggunaannya cukup mudah, kamu hanya perlu merebus beberapa lembar daun sirih dan menggunakan air rebusannya untuk membasuh area kulit yang bermasalah.
2. Lidah Buaya sebagai Solusi Eksim dan Kulit Kering
Lidah buaya dikenal luas karena kandungan gelnya yang kaya akan antioksidan dan antiinflamasi.
Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa ekstrak lidah buaya mampu mengurangi gejala eksim, melembapkan kulit kering, dan mempercepat regenerasi kulit. Cukup oleskan gel lidah buaya secara langsung ke kulit yang mengalami iritasi dan biarkan meresap.
3. Kunyit untuk Mengurangi Peradangan dan Jerawat
Baca Juga: 3 Cleanser Lokal yang Mengandung Probiotik, Aman untuk Kulit Sensitif dan Bumil
Kunyit mengandung kurkumin, senyawa yang memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri. Ini menjadikannya pilihan yang tepat untuk mengobati jerawat dan peradangan kulit.
Campurkan kunyit bubuk dengan sedikit air hingga membentuk pasta, lalu aplikasikan pada area kulit yang bermasalah. Kunyit juga membantu mencerahkan bekas luka jerawat.
4. Minyak Kelapa untuk Mengatasi Kulit Pecah-pecah
Minyak kelapa adalah obat herbal yang mudah ditemukan di Indonesia. Dengan kandungan asam lemak yang tinggi, minyak kelapa efektif untuk melembapkan kulit dan mengatasi kulit pecah-pecah.
Selain itu, minyak kelapa juga membantu mengurangi risiko infeksi akibat bakteri dan jamur pada kulit.
5. Madu sebagai Antibakteri Alami
Berita Terkait
-
5 Cara Mengatasi Kram Kaki dengan Obat Alami yang Ampuh dan Terbukti
-
7 Pengobatan Alami untuk Asam Urat Secara Efektif yang Bisa Kamu Coba
-
5 Pengobatan Alami untuk Peradangan Sendi yang Terbukti Ampuh
-
5 Cara Mengobati Nyeri Haid dengan Obat Herbal yang Terbukti Ampuh
-
5 Obat Herbal untuk Memperbaiki Metabolisme Tubuh yang Patut Kamu Coba
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?