Suara.com - Saat ini Paylater di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Kemudahan dalam bertransaksi tanpa harus langsung membayar menarik perhatian banyak orang. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada risiko finansial dan mental yang perlu diantisipasi.
Disya Arinda, M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis mengatakan penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa kesehatan mental merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan yang sehat, termasuk ketika menggunakan Paylater.
"Penggunaan Paylater dapat memberikan manfaat yang signifikan dan memberikan peace of mind jika didorong oleh motivasi positif, seperti mengelola arus kas atau memenuhi kebutuhan penting. Sebaliknya, jika motivasinya dipicu oleh FOMO atau YOLO, maka risiko kecemasan dan stres pun akan meningkat," kata Disya dalam keterangan yang diterima, Kamis (16/1/2025).
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan mental, baik sebelum maupun setelah menggunakan Paylater, guna menghindari motivasi dan dampak negatif dalam penggunaannya.
Menurutnya, Paylater bukan serta merta menjadi penyebab dari fenomena gaya hidup konsumtif pada generasi muda. Pola hidup konsumtif dan doom spending dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk penggunaan sosial media.
"Sehingga, tanpa hadirnya akses keuangan seperti Paylater, pinjaman digital, atau kartu kredit pun, generasi muda ini juga tetap dapat hidup boros," ujarnya.
"Kuncinya berada pada mindset dalam penggunaan uang, agar Paylater digunakan sesuai tujuannya yaitu sebagai alat pembayaran yang mendukung pengelolaan keuangan," katanya.
Berita Terkait
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
FOMO Level Akut? Ini 5 Jurus Ampuh Gen Z Biar Lebih Fokus dan Percaya Diri!
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!