Suara.com - Terlalu lama terpapar suhu pendingin ruangan atau saat musim hujan beberapa orang mengeluh ngilu sendi yang diyakini sebagai salah satu gejala alergi dingin, benarkah seperti itu?
Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi Eka Hospital Cibubur, dr. Andi Praja Wira Yudha Luthfi, Sp.OT mengatakan ngilu sendi bukan jadi utama alergi yang dialami seseorang. Sehingga menurutnya, ngilu sendi saja tidak cukup untuk memastikan orang tersebut alergi dingin.
“Alergi dingin, banyak orang merasa alergi padahal nggak. Kalau dia beneran alergi, maka bakal muncul bentol-bentol gatel-gatel, merah-merah,” ujar dr. Andi dalam acara diskusi media di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dr. Andi juga mengingatkan ngilu sendi saat cuaca dingin bisa disebabkan rendahnya kemampuan orang tersebut untuk mentoleransi suhu dingin. Kondisi ini juga berlaku pada kadar toleransi cita rasa pedas yang berbeda pada setiap orang.
“Tapi kalau hanya karena badannya ngilu-ngilu, mungkin karena terlalu dingin atau dia nggak tahan dingin. Makanya samalah, kayak kita rasa sakit berbeda-beda tiap orang, sama kayak nahan pedas tiap orang beda-beda sama kayak dingin. Pada bebeberapa orang mungkin karena terlalu dingin, akhirnya tuh ngilu sendinya,” jelas dr. Andi.
Adapun penyebab sendi ngilu karena paparan suhu dingin yang menerpa kulit. Apalagi kulit merupakan bagian saraf paling ujung di tubuh, sehingga saraf ini memengaruhi sendi dan merasa setiap gerakan membuat tubuh ngilu.
“Mungkin lebih ke sugesti. Misalnya, AC menghadap saya, terus saya ngerasa ngilu, mungkin karena yang terlalu dingin di kulit,” paparnya.
Lebih lanjut dr. Andi mengatakan kondisi ini serupa dengan istilah demam tulang yang dialami banyak orang saat suhu tubuhnya meningkat alias meriang. Menurutnya demam tulang tidak ada dalam istilah medis, dan kondisi ini terjadi karena tubuh seseorang akan lebih sensitif saat sedang sakit seperti meriang.
“Demam tulang, karena merasa dia lagi meriang, tulang-tulangnya sakit, makanya dibilang demam tulang, padahal dari dalam dia meriang, karena ngilu aja. Semuanya lebih sensitif. Orang meriang semuanya sensitif, nyeri sedikit sensitif, makanya dia merasa akhirnya demam tulang,” pungkas dr. Andi.
Baca Juga: Kenali Gejala Alergi Dingin pada Anak, IDI Kebumen Berikan Informasi Pengobatan
Di sisi lain jika kondisi ini tidak kunjung membaik, bisa juga memberikan pertolongan pertama pada nyeri sendi di antaranya sebagai berikut:
Berikut beberapa langkah pertolongan pertama untuk nyeri sendi:
1. Istirahat
Berikan waktu istirahat yang cukup pada sendi yang nyeri untuk mengurangi peradangan dan memulihkan kondisi.
2. Kompres Dingin
Gunakan kompres dingin atau es yang dibungkus dengan kain untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Lakukan selama 15 hingga 20 menit, beberapa kali sehari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya