Suara.com - Osteoporosis dikenal sebagai “silent disease” karena sering kali berkembang tanpa gejala hingga terjadi patah tulang. Kondisi ini ditandai dengan penurunan kepadatan dan kualitas tulang, sehingga membuat tulang menjadi keropos, rapuh dan rentan patah, bahkan bisa mengalami cedera.
Osteoporosis umumnya menyerang wanita pasca menopause, namun pria dan kelompok usia lain juga memiliki risiko, terutama mereka dengan gaya hidup yang tidak sehat.
dr. Ray Hendry, Sp.OT, Dokter Spesialis Bedah Tulang di Bethsaida Hospital Gading Serpong, menjelaskan, osteoporosis terjadi ketika tubuh kesulitan menghasilkan tulang baru untuk menggantikan yang sudah tua.
"Biasanya, ini semakin terasa seiring bertambahnya usia, namun faktorlainsepertipolamakanyangkurangbaik,gayahidup kurang aktif, dan faktor keturunan juga bisa memperburuk kondisi ini," jelas dia.
Penyebab Osteoporosis yang Harus Anda Waspadai
Beberapa penyebab utama osteoporosis meliputi:
- Kurangnya Asupan Kalsium dan Vitamin D: Kedua nutrisi ini penting untuk menjaga kekuatan tulang.
- Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang minim gerak dapat mempercepat kehilangan massa tulang.
- Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan: Kebiasaan ini berdampak negatif pada metabolisme tulang.
- Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan osteoporosis meningkatkan risiko individu.
- Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Obat seperti kortikosteroid jangka panjang dapat melemahkan tulang.
Mencegah Osteoporosis Sejak Dini
Pencegahan osteoporosis dapat dimulai dengan langkah-langkah berikut:
- Konsumsi Makanan Bergizi: Perbanyak konsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, ikan, dan sayuran hijau.
- Berolahraga Secara Teratur: Aktivitas seperti jalan kaki, yoga, atau latihan kekuatan sangat baik untuk tulang.
- Hindari Kebiasaan Buruk: Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol.
- Pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD): Mengukur kepadatan tulang, untuk mendeteksi dini risiko osteoporosis.
Deteksi Dini dengan Pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD)
Baca Juga: Berwarna! KKN Unila Gelar Kegiatan Mewarnai di SDN 21 Tulang Bawang Udik
Salah satu cara terbaik untuk mencegah patah tulang akibat osteoporosis adalah melalui deteksi dini menggunakan pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD).
Bethsaida Hospital Gading Serpong menghadirkan teknologi terkini untuk mendiagnosa kesehatan tulang melalui Alat BMD seri terbaru. Pemeriksaan ini menggunakan teknologi DXA (Dual-energy X-ray Absorptiometry) untuk mengukur kepadatan mineral tulang dan mengidentifikasi risiko osteoporosis bahkan sebelum terjadi patah tulang hingga 10 tahun kedepan.
Pemeriksaan BMD bermanfaat untuk:
- Deteksi dini osteoporosis dan risiko fraktur atau patah tulang
- Pemantauan pengobatan
- Pencegahan patah tulang
- Skrining kekuatan tulang sebelum melakukan tindakan
- Pengecekan komposisi tubuh secara menyeluruh
Pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD) disarankan bagi beberapa kelompok individu. Kelompok tersebut meliputi wanita berusia 65 tahun ke atas, pria berusia 70 tahun ke atas, serta wanita menopause yang memiliki faktor risiko osteoporosis.
Selain itu, individu yang pernah mengalami patah tulang tanpa sebab yang jelas dan mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat melemahkan tulang juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan BMD.
dr. Ray menambahkan, BMD adalah alat penting dalam diagnosis osteopenia (mulaimelemahnya tulang) dan osteoporosis. Dengan hasil yang akurat, kami dapat menentukan langkah pencegahan atau pengobatan yang sesuai untuk menjaga kesehatan tulang pasien.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan