Suara.com - Puasa di Bulan Ramadan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga memberikan berbagai manfaat kesehatan, terutama bagi otak. Manfaat puasa bagi otak tentu memberikan dampak positif bagi tubuh.
Meski banyak yang belum menyadari dampak positifnya, penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, melindungi sel-sel otak, serta mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.
Bagaimana puasa bekerja dalam mendukung kesehatan otak? Simak ulasannya berikut ini yang dikutip dari Alodokter.
Bagaimana Puasa Mempengaruhi Otak?
Saat seseorang berpuasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme. Tanpa asupan makanan dan minuman selama beberapa jam, tubuh mulai memanfaatkan cadangan energi yang tersimpan, seperti lemak.
Salah satu dampak positifnya adalah meningkatnya kadar keton dalam tubuh, yang merupakan sumber energi alternatif bagi otak. Keton ini dapat membantu meningkatkan fokus dan kejernihan berpikir.
Selain itu, puasa juga memicu proses autofagi, yaitu mekanisme alami tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak dan menggantikannya dengan sel baru yang lebih sehat. Ini sangat penting dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah berbagai gangguan neurologis.
Manfaat Puasa bagi Kesehatan Otak
1. Meningkatkan Fokus dan Kejernihan Pikiran
Baca Juga: Bermain Video Game Bisa Bikin Otak 13 Tahun Lebih Muda? Ini Faktanya
Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penumpukan zat berbahaya dalam tubuh, yang berdampak negatif pada fungsi otak. Dengan berpuasa, tubuh dapat lebih optimal dalam membuang racun dan memperbaiki sel-sel yang rusak, sehingga meningkatkan kejernihan berpikir dan konsentrasi.
2. Memperbaiki dan Melindungi Sel Otak
Puasa telah terbukti mengaktifkan proses regenerasi sel melalui autofagi. Proses ini membantu menghilangkan sel-sel otak yang sudah tidak berfungsi dengan baik dan menggantikannya dengan yang baru. Beberapa penelitian juga mengindikasikan bahwa puasa dapat membantu melindungi otak dari penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.
3. Mengurangi Peradangan dan Kerusakan Sel
Pola hidup yang buruk dan paparan radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, termasuk di otak. Puasa diketahui dapat menurunkan kadar protein C-reaktif, yaitu penanda peradangan dalam tubuh. Dengan demikian, puasa dapat membantu mengurangi risiko kerusakan jaringan otak dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
4. Meningkatkan Produksi Hormon BDNF
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan