Suara.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bermain video game dapat meningkatkan kinerja kognitif seseorang.
Penelitian yang dipimpin oleh ahli saraf dari Universitas Western, Kanada, Profesor Adrian Owen, menemukan bahwa individu yang rutin bermain video game memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dibandingkan mereka yang jarang atau tidak bermain sama sekali.
"Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa orang yang sering bermain video game memiliki kinerja kognitif yang 13,7 tahun lebih muda dibandingkan dengan mereka yang tidak bermain," kata Owen, dikutip dari Antara, Sabtu (19/10/2024).
Hasil ini didasarkan pada data dari 1.000 orang dewasa yang berusia antara 18 hingga 87 tahun yang mengikuti serangkaian tes kognitif.
Profesor Owen menjelaskan bahwa individu yang bermain video game kurang dari lima jam per minggu masih menunjukkan performa kognitif yang setara dengan mereka yang berusia 5,2 tahun lebih muda dibandingkan yang tidak bermain sama sekali.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa para gamer memiliki skor lebih tinggi dalam aspek seperti daya ingat, perhatian, serta keterampilan penalaran.
Menariknya, meski olahraga tingkat sedang selama 150 menit per minggu meningkatkan kesehatan mental, hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik ini tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan daya ingat dan keterampilan berpikir seseorang dibandingkan dengan bermain video game.
Jenis permainan yang sering dimainkan oleh para gamer beragam, mulai dari game teka-teki seperti Minecraft dan Civilization, hingga game aksi seperti The Witcher dan Skyrim. Permainan ini dikatakan mampu meningkatkan perhatian visual, kecepatan pemrosesan informasi, dan kemampuan memecahkan masalah melalui latihan yang intens.
"Game-game ini dirancang untuk mengaktifkan sistem penghargaan otak, yang memicu pelepasan dopamin, neurotransmitter yang berperan penting dalam fungsi kognitif," tambah Owen.
Dampak positif ini ditemukan tidak hanya dalam jenis game pelatihan otak, tetapi juga dalam permainan populer yang memiliki elemen strategi dan keterampilan yang kompleks.
Penelitian yang dilakukan Owen bersama timnya di Science Museum Group, Inggris, meminta partisipan untuk mengisi survei terkait kesehatan dan gaya hidup, serta mengikuti tes otak yang mengukur berbagai aspek kognisi, termasuk pembelajaran, persepsi, dan keterampilan memori.
Temuan ini memperkuat pandangan bahwa bermain video game memiliki dampak positif terhadap perkembangan kognitif, terutama dalam hal peningkatan perhatian dan kemampuan pemecahan masalah.
Berita Terkait
-
Cegah Stroke dengan 6 Makanan Sehat Ini: Gampang Dicari dan Terjangkau!
-
10 Game Open World Terbaik di PS5 yang Wajib Dicoba Para Gamer
-
5 Suplemen Ini Bisa Ganggu Kesehatan Otak, Waspada!
-
Lagu ZEN Milik Jennie Terpilih sebagai OST Trailer Summer Game Fest 2025
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
Terkini
-
Panduan Lengkap Lolos Seleksi Guru Sekolah Rakyat 2025: Syarat, Jadwal hingga Gaji
-
Beda Klarifikasi Menkeu Purbaya dan Yudo Sadewa sol Postingan Sri Mulyani Agen CIA
-
Ameena Sekarang Sekolah di Mana? Bukan Pindah gara-gara Aurel Dibentak Satpam
-
Momen Pejabat Nepal Mohon Ampun ke Demonstran Agar Rumahnya Tak Dibakar, Berakhir Tragis
-
Sri Mulyani Sudah Lama Guyon soal Mundur dari Kemenkeu dengan Ferry Irwandi: Mau Gantikan Saya?
-
Pakai Moisturizer Setelah Apa? Simak Urutan Skincare yang Tepat
-
Moisturizer Mulai Dipakai di Usia Berapa? Ini Waktu yang Tepat Menggunakan Pelembab
-
Harum Manis Band Asal Mana? Vokalisnya Diduga Lecehkan Anak di Bawah Umur
-
Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka
-
Alvi Maulana: Tukang Jagal Jadi Pembunuh Mutilasi Kekasih, Punya Ciri Narsistik