Suara.com - Lubang di gendang telinga dapat terjadi akibat luka atau infeksi dan berpotensi mengganggu fungsi pendengaran.
Dokter Spesialis THT Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rangga Rayendra Saleh mengatakan, kondisi lubang di gendang telinga juga dapat disebabkan oleh trauma atau infeksi kronis pada telinga tengah.
“Jika lubang pada gendang telinga disebabkan oleh trauma, luka, atau tusukan, maka disebut perforasi akibat trauma. Sementara jika disebabkan oleh infeksi, maka ini merupakan dampak dari otitis media supuratif kronis (OMSK),” katanya, Jumat (21/3/2025).
OMSK sendiri merupakan infeksi pada rongga telinga tengah yang ditandai dengan adanya robekan pada gendang telinga.
Infeksi ini bisa menyebabkan keluarnya cairan dari liang telinga atau yang umum dikenal sebagai congek.
“Akibat adanya penumpukan cairan di balik gendang telinga di rongga telinga tengah, cairan tersebut akan mencari jalan keluar, sehingga infeksi membuat robekan tidak bisa menutup secara spontan. Ini menyebabkan cairan keluar dari liang telinga atau yang disebut otore,” jelasnya.
Dokter Rangga menambahkan bahwa OMSK bisa terjadi secara kronis dan menimbulkan gangguan pendengaran hingga dengungan di telinga.
Jika lubang sudah bersifat kronis, kecil kemungkinan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa intervensi medis.
Untuk mengatasi kondisi ini, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis guna mendapatkan perawatan yang tepat.
Salah satu prosedur yang bisa dilakukan adalah operasi penambalan gendang telinga, yang bertujuan untuk memperbaiki robekan dan meningkatkan fungsi pendengaran.
Prosedur operasi ini dilakukan dengan menggunakan material penambal yang diambil dari bagian tubuh pasien, seperti selaput tulang rawan atau selaput otot. Penggunaan material alami ini dianggap lebih aman dan memiliki risiko komplikasi yang rendah.
Operasi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu melalui liang telinga agar luka operasi tidak terlihat, atau dengan sayatan pada daun telinga untuk kasus infeksi berat atau gangguan pendengaran yang lebih serius.
Setelah menjalani operasi, pasien disarankan untuk menghindari paparan air agar area operasi tetap steril. Selain itu, mengangkat beban berat juga tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan tekanan dalam telinga dan berisiko menggeser tambalan.
Pasien juga disarankan untuk menunda aktivitas seperti berenang atau bepergian dengan pesawat selama 3-4 minggu hingga mendapatkan izin dari dokter.
“Indikator keberhasilan operasi penambalan gendang telinga adalah kondisi liang telinga yang kering serta adanya perbaikan fungsi pendengaran,” kata Rangga.
Berita Terkait
-
5 Kebiasaan Sepele Anak Penyebab Iritasi Telinga, Nomor 2 Paling Sering Terjadi
-
Daun Telinga Mpok Alpa Layu Sebelum Wafat, Tanda Kematian atau Mitos?
-
Momen Terakhir Mpok Alpa, Warganet Salfok Daun Telinga Sang Komedian Sudah Layu
-
Gengsi Hajatan 'Sound Horeg' Berujung Petaka, Warga Ramai-Ramai Berobat ke Poli THT
-
Telinga Sakit saat Pakai TWS? Ini 5 Rekomendasi Earbuds Paling Nyaman untuk Pemakaian Lama
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
Terkini
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis