Suara.com - Dalam momen peringatan Hari Anak Nasional, mantan penyanyi cilik sekaligus ibu dua anak, Tasya Kamila, membagikan kekhawatirannya terhadap ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang bisa menyerang siapa saja, termasuk buah hatinya.
Berbicara dalam talk show CegahDBD bertajuk “Science Heroes – Pahlawan Cilik Cegah DBD” yang diselenggarakan oleh PT Takeda Innovative Medicines bersama Kumparan pada Festival Hari Anak 2025, Tasya mengaku bahwa dengue adalah salah satu penyakit yang paling ia takutkan sebagai ibu muda.
“Saya punya dua anak kecil di rumah, dan jujur, dengue itu salah satu penyakit yang paling saya khawatirkan. Bukan hanya karena bahayanya, tapi juga karena kita nggak pernah tahu kapan atau dari mana virus itu datang,” ungkap Tasya.
Ia menekankan bahwa gejala DBD sering kali samar atau bahkan tidak muncul sama sekali, namun tetap bisa menjadi ancaman nyata bagi keluarga.
“Kita bisa merasa sehat, padahal sebenarnya sedang terinfeksi dan tidak sadar. Apalagi kalau gejalanya ringan atau tidak muncul. Dalam kondisi seperti ini, kita bisa menjadi sumber penularan tidak langsung karena nyamuk yang menggigit kita bisa menularkan virus ke orang lain, termasuk anak-anak kita sendiri,” tambahnya.
Anak-Anak Paling Rentan Terhadap DBD
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa dalam tujuh tahun terakhir, angka kematian tertinggi akibat dengue terjadi pada kelompok usia 5–14 tahun.
Fakta ini menjadi alarm serius, mengingat anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampak parah dari infeksi virus dengue.
“Angka kematian akibat dengue tertinggi justru terjadi pada anak-anak dan remaja. Ini bukan cuma soal data kesehatan, tapi soal nyawa anak-anak kita,” ujar Tasya.
Baca Juga: Jangan Minder! 7 Trik Rahasia Sulap Kamera HP Android Jadi Sekelas iPhone untuk Konten Instagram
Sebagai orang tua, menurutnya, tanggung jawab untuk melindungi anak dari ancaman penyakit harus dilakukan secara aktif, bukan reaktif.
“Menjaga anak dari penyakit adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua. Kita perlu lebih peduli, mulai dari kebersihan lingkungan, memastikan anak cukup istirahat dan gizi, sampai mencari tahu upaya pencegahan yang lebih komprehensif. Jangan sampai anak-anak kehilangan masa kecil mereka hanya karena kita lalai,” tutup Tasya.
DBD Bisa Terjadi Lebih dari Sekali
dr. Atilla Dewanti, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi, menjelaskan bahwa virus dengue memiliki empat serotipe berbeda (DENV-1 hingga DENV-4), sehingga seseorang bisa terinfeksi lebih dari satu kali dalam hidupnya.
Yang lebih mengejutkan, infeksi kedua atau ketiga justru bisa lebih berat daripada yang pertama.
“Saat seseorang sembuh dari satu jenis virus dengue, dia hanya kebal terhadap serotipe itu saja. Kalau nanti terinfeksi dengan serotipe lain, risikonya justru bisa lebih berat,” jelas dr. Atilla.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal