- Osteosarcoma merupakan kanker tulang yang kerap menyerang pasien usia muda bahkan anak-anak.
- Kanker tulang seperti osteosarcoma ini harus segera dideteksi sejak dini untuk mencegah sel kanker menyebar ke organ lain alias bermetastasis.
- Tiak ada gejala spesifik pada kanker tulang, namun umumnya yang ditemui angguan pada alat gerak lalu alami pembengkakan.
Suara.com - Jika berpikir kanker tulang hanya menyerang orang dewasa, pandangan itu keliru karena ada osteosarcoma yang kerap menyerang pasien usia muda bahkan anak-anak.
Fakta ini dijelaskan Spesialis Orthopedi Traumatologi Konsultan Onkologi Eka Hospital BSD, dr. Muhammad Wahyudi, Sp.OT (K) yang mengatakan osteosarcoma jadi salah satu kanker tulang yang mengancam nyawa dengan progres agresif.
“Intinya kanker tulang itu bisa mengancam nyawa. Ada berbagai macam jenis kanker tulang. Ya, ada seperti osteosarcoma yang pada umumnya dijumpai pada anak atau remaja,” ujar dr. Muhammad Wahyudi beberapa waktu lalu di Jakarta.
Lebih lanjut dr. Wahyudi menerangkan osteosarcoma merupakan salah satu sel kanker yang berada di tulang. Kanker tulang atau sarkoma tulang ini paling sering ditemukan di tulang pada lengan dan kaki, panggul, serta tulang belakang.
“Osteosarcoma ini terbentuk di jaringan tulang yang masih muda,” papar dr. Wahyudi.
Kanker tulang seperti osteosarcoma ini harus segera dideteksi sejak dini untuk mencegah sel kanker menyebar ke organ lain alias bermetastasis.
Pengobatan sedini mungkin juga akan meningkatkan peluang kesembuhan dan harapan hidup pasien anak dan remaja pada osteosarcoma.
“Nah, itu pengobatannya ya sedikit mungkin supaya memberi angka kesembuhan yang lebih baik,” jelas dr. Wahyudi.
Sayangnya, menurut dr. Wahyudi tidak ada gejala spesifik pada kanker tulang. Namun, ada gejala yang paling umum ditemui yaitu gangguan pada alat gerak lalu alami pembengkakan.
Baca Juga: Teaser Sampai Titik Terakhirmu Bikin Merinding dengan Kisah Cinta dan Perjuangan Melawan Kanker
“Ya, pada umumnya untuk gejala pada kanker tulang ya nyeri di alat gerak. Kemudian seiring si tumornya ini makin membesar ya ada pembengkakan,” paparnya.
Nyeri pada kanker tulang juga cenderung tidak biasa. Contohnya, nyeri ini bisa semakin parah di malam hari atau saat beraktivitas.
Selain itu, terkadang ada benjolan di sekitar sendi. Benjolan bisa terasa lunak saat disentuh. Bahkan ada juga kondisi di mana tulang mudah patah. Kondisi ini jadi tanda tulang sudah melemah meski tanpa cedera serius.
“Kelelahan, demam, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya,” ungkapnya.
Sayangnya, kondisi penanganan kanker tulang di Indonesia juga masih terbatas. Apalagi masih sedikit dokter spesialis yang menangani bidang tersebut.
“Ketersediaan ahli kanker tulang di Indonesia masih cukup jarang dan penyebarannya masih belum merata. Jadi hanya mungkin ada di beberapa senter yang bisa menangani atau punya fasilitas untuk menangani kasus-kasus kanker tulang,” pungkas dr. Wahyudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar