Health / Men
Rabu, 12 November 2025 | 14:10 WIB
Head of Pulse Day Task Force, Chairperson of Public Affairs Committee Asia Pacific Heart Rhythm Society (APHRS), Dr. dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC. [Suara.com/Fajar Ramadhan]
Baca 10 detik
  • Gangguan irama detak jantung menjadi lebih cepat, lebih lambat atau tidak teratur disebut dengan aritmia.
  • Jika aritmia disepelekan bisa berakibat fatal, bahkan kondisi yang lebih parah bisa membuat seseorang mengalami kematian jantung mendadak
  • Maka dari perlu diketahui cara mendeteksi dan mencegah aritmia seperti kata ahli berikut.

Pulse Day diperingati setiap 1 Maret, sebagai pengingat bahwa 1 dari 3 orang di dunia berisiko mengalami aritmia serius sepanjang hidupnya. Untuk Pulse Day 2026 memiliki kampanye “MEraba NAdi SendiRI (MENARI)”, untuk lebih peduli terhadap irama jantung mereka sebelum terlambat dan berakibat fatal.

Terkait kesadaran terhadap aritmia, Pulse Day menjadi inisiatif yang didedikasikan untuk meningkatkan pemahaman penyakit jantung.

Hal ini bertujuan untuk menginspirasi masyarakat di seluruh dunia agar mengambil langkah-langkah sederhana. Seperti memahami irama jantungnya, memeriksa denyut nadi secara rutin, dan mencari nasihat medis jika ditemukan ketidakteraturan.

Nantinya masyarakat akan diajak untuk melakukan pengecekan nadi sendiri untuk mengetahui apakah ada gangguan atau tidak.

“Cara mengecek denyut jantung yaitu dengan meletakkan jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan atau leher, hitung denyutnya selama 30 detik dan kalikan 2 untuk mendapatkan denyut per menit. Denyut normal biasanya berada di kisaran 60 hingga 100 detak per menit,” jelas dr. Dicky.

Load More