Suara.com - Isu penundaan pemilu 2024 kini kembali mencuat. Hal ini pun menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, mengingat persiapan pemilu 2024 hingga nama-nama bakal calon presiden kini mulai digaungkan.
Tak hanya itu, isu penundaan pemilu ini pun membuat banyak pihak merespons dengan berbagai pernyataan.
Adanya dugaan faktor keinginan beberapa partai politik pun ikut serta dalam isu ini. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi? Simak inilah selengkapnya.
1. MPR RI hanya pihak yang ketok palu
Isu penundaan pemilu ini pun sampai di telinga Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. Bagi Bambang, pihak MPR RI hanyalah pihak yang ketok palu dan sebagai penasihat dalam wacana pemilu, sehingga pada akhirnya semua keputusan kembali kepada konstitusi tertinggi.
“Mekanisme sidang istimewa (penundaan pemilu) tidak mudah. Ya sangat tergantung dari parpol yang ada di parlemen ini. Kalau saya kan hanya megang palu saja,” ungkap pria yang akrab disapa Bamsoet ini.
2. Prabowo respon soal ini
Sebagai salah satu orang yang digadang akan kembali masuk bursa pilpres, Prabowo pun mengaku tidak pernah mendengar adanya rencana penundaan pemilu 2024.
"Penundaan? Saya nggak dengar itu," kata Prabowo usai menghadiri perayaan HUT ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Gerindra di Jakarta Selatan, Senin (6/2/2024).
Baca Juga: Selesai di Demokrat, Ferdinand Hutahaean Membelot ke Gerindra, Apa Motifnya ?
Bagi pemimpin Partai Gerindra ini, keputusan soal penundaan pemilu ini lagi-lagi berdasarkan kondisi "lapangan" dan akan tetap dilaksanakan jika tak ada halangan yang berarti.
3. DPR sebut tak pernah ada pembahasan
Hal ini pun juga mendapat respons dari DPR RI. Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi. Menurut Guspardi, pihaknya belum pernah membahas apapun soal penundaan pemilu ini.
"Perlu saya tegaskan bahwa Komisi II tidak pernah membicarakan wacana penundaan pemilu, baik dalam rapat terbatas maupun rapat pleno," kata Guspardi dalam keterangannya, Senin (06/02/2023).
4. Sistem proporsional tertutup ikut jadi isu
Di tengah-tengah kisruhnya isu soal penundaan politik, isu soal sistem pemilu proporsional tertutup juga ikut jadi "bulan-bulanan" karena dianggap tak transparan dan berpotensi menimbulkan politik dalam anggaran.
Berita Terkait
-
Nyoblos Tetap 14 Februari 2024, DPR: Sejauh ini Tidak Ada Kondisi yang Buat Pemilu Ditunda
-
Puja-puji Jokowi di HUT Gerindra: Elektabilitas Berpotensi Teratas hingga Prediksi Menang Pemilu
-
Agenda Terselubung Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jokowi
-
Selesai di Demokrat, Ferdinand Hutahaean Membelot ke Gerindra, Apa Motifnya ?
-
PKB Makin Mesra Dengan Gerindra, Sona dan Puji Siap Maju Pilkada Purwakarta 2024?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024