Suara.com - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai saran mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla supaya Anies Baswedan didampingi cawapres yang berasal dari tokoh NU Jawa Timur atau Jawa Tengah masih perlu pertimbangan.
Menurutnya, tidak semua cawapres yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) bisa mendulang kemenangan dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Tidak semua capres yang cawapresnya dari tokoh NU menang dalam Pilpres. Megawati misalnya, pernah cawapresnya dari tokoh NU, namun ia dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa tidak menjamin cawapres dari NU menjadikan pasangan tersebut akan menang dan menjadi pemimpin selanjutnya.
Selain itu, perlu dipertimbangkan suara dari nasionalis untuk menambah suara di Jatim dan Jateng. Hal itu karena suara nasionalis sangat besar di dua provinsi tersebut.
"Kalau Anies dan cawapresnya dari kalangan agamis, maka pasangan ini tidak mewakili nasionalis. Karena itu, peluang suara dari nasionalis di dua provinsi berpeluang tidak ke Anies," ujarnya.
"Karena itu, Anies idealnya didampingi nasionalis. Dengan begitu, pasangan ini nantinya dapat menjangkau agamis dan nasionalis," pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Baca Juga: Ade Armando Sebut Ganjar Pranowo Jadi Korban PDIP yang Ingin Majukan Puan Maharani di Pilpres 2024
Berita Terkait
-
Ade Armando Sebut Ganjar Pranowo Jadi Korban PDIP yang Ingin Majukan Puan Maharani di Pilpres 2024
-
CEK FAKTA: Benarkah Jokowi Bayar 500 Triliun ke Bawaslu Demi Jegal Anies Baswedan?
-
Sempat Duetkan Ganjar-Erick untuk Pilpres 2024, Bagaimana Sikap PAN Pasca Dinamika Piala Dunia U-20?
-
Menolak Timnas Israel Dalam Diam Bikin Anies Baswedan Tetap Aman Sebagai Capres
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Akhirnya Akui Semua Utangnya
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024