Suara.com - Anas Urbaningrum dikabarkan akan segera bebas dari penjara. Anas Urbaningrum adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang tersandung kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang tahun 2013 silam. Kemudian di awal 2014, Anas Urbaningrum ditahan karena kasus yang menjeratnya. Tak lama kemudian, ia hengkang dari Demokrat.
Seperti apa hubungan Anas Urbaningrum dan keluarga SBY? Simak ulasan selengkapnya yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Profil Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum adalah seorang politikus Partai Demokrat yang lahir di Blitar, 15 Juli 1969. Setelah selesai mengikuti studi Sarjana Ilmu Politik Universitas Airlangga pada 1992, ia melanjutkan studi Magister Sains Ilmu Politik UI, 2000. Setelah itu, ia mengambil program doktor di bidang Ilmu Politik di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta.
Nama Anas Urbaningrum dalam kancah politik praktis di Indonesia mulai terdengar usai ia selesai menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tahun1999.
Saat itu, Anas bergabung dalam Tim Sebelas atau Tim Seleksi Partai Politik yang bertugas memverifikasi kelayakan data administrasi partai politik yang dapat ikut dalam pesta demokrasi tersebut. Verifikasi itu menghasilkan 48 partai politik yang lolos seleksi dan ikut Pemilu 1999.
Perjalanan politik Anas Urbaningrum lantas berlanjut ketika dua tahun berikutnya, ia dipercaya menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan Pemilu 2004. Anas dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid dengan Ketua KPU Nazaruddin.
Sayangnya, posisi Anas Urbaningrum di KPU tidak bertahan lama. Pada 8 Juni 2005, Anas justru mengundurkan diri dari KPU dan memilih bergabung dengan Partai Demokrat bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada saat itu, SBY baru terpilih sebagai Presiden RI ke-6 pada Pilpres 2004, dan Anas menjabat sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah.
Baca Juga: Jokowi Lantik Mantan Ajudan SBY, Komjen Rycko Amelza Daniel Sebagai Kepala Penanggulangan Terorisme
Kemudian pada Pemilu 2009 Anas Urbaningrum terpilih menjadi anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur VII. Pria kelahiran Blitar ini lantas didapuk menjadi Ketua Umum Fraksi Partai Deokrat di DPR RI, dan ia berhasil menjaga kesolidan seluruh anggota fraksi Partai Demokrat dalam voting Kasus Bank Century.
Menyusul pemilihannya sebagai ketua umum partai, kemudian pada 23 Juli 2010 Anas mengundurkan diri dari DPR lalu menjadi ketua umum Partai Demokrat dari 23 Mei 2010 hingga menyatakan berhenti pada 23 Februari 2013.
Tersangka Korupsi Hambalang dan Mundur dari Demokrat
Keterlibatan Anas dalam kasus korupsi megaproyek Hambalang pertama kali diungkapkan oleh mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin pada 2011 silam. Pada saat itu, Nazaruddin saat tengah melarikan diri ke luar negeri usai ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantas melakukan penyelidikan, dan Anas ditetapkan sebagai tersangka pada Februari 2013. Kemudian, Anas baru ditahan pada Januari 2014. Sebulan setelahnya tepatnya pada 23 Februari 2014, ia menyatakan mundur dari ketua umum sekaligus kader Demokrat.
Anas Urbaningrum divonis hukuman selana 8 tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan. Tidak hanya itu saja, Anas juga diwajibkan untuk membayar uang pengganti sebesar Rp57,59 miliar dan 5,26 juta dolar AS sebab terbukti melakukan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah dari sejumlah proyek pemerintah, termasuk Hambalang.
Berita Terkait
-
DPC Partai Demokrat KBB Optimis PK yang Diajukan Moeldoko Ditolak MA
-
Rektor Unud Prof. Antara Berpeluang Ditahan, Dua Kali Mangkir Panggilan Jaksa
-
Jejak Korupsi Proyek Hambalang, Pesta Duit Haram Sejumlah Kader Partai Demokrat
-
Tegas! KPK Ancam Akan Jemput Paksa Dito Mahendra Jika Mangkir Lagi
-
Jokowi Lantik Mantan Ajudan SBY, Komjen Rycko Amelza Daniel Sebagai Kepala Penanggulangan Terorisme
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024