Suara.com - Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman Tokan memandang bukan hal mustahil, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ke depan akan bubar. Pembubaran KIB bisa dipicu dari cara kerja dan pola komunikasi di internal yang terkesan main sendiri.
Usman menyorot sejumlah langkah pertemuan partai di KIB yang tidak secara bersamaan mengatasnamakam KIB, tetapi masing-masing. Semisal Golkar menyambut Perindo, dan PSI. PAN bertemu PBB, begitu pula sebaliknya pertemuan yang dilakukan PPP dengan partai lain.
"Jadi ada analisa pihak tertentu bahwa KIB ini akan tidak solid atau pecah misalnya atau bubar. Bisa saja terjadi seperti itu kalau misalkan pola komunikasi politiknya kayak gini gitu ya," kata Usman kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).
Seharusnya, menurut Usman, tiga partai di KIB dapat berjalan bersamaan secara kompak bukan sendiri-sendiri. Termasuk apabila ingin menerima kunjungan dari sejumlah partai. Maka baik Golkar, PAN, dan PPP harus menerima secara bersamaan mengatasnamakam KIB, bukan partai per partai.
"Kan kalau misalnya oke kalau kita mau menerima dari Gerindra, kalau kita mau nerima apa namanya ini PKB, kita mau nerima PSI, kita mau nerima dari PBB, kalau misalkan kita mau bilang kita koalisi KIB mau sudah bilang firm kan harusnya menerima mereka bareng dong. Kan begitu ya," tutur Usman.
Tetapi yang terjadi belakangan, justru sebaliknya. PPP menilai masing-masing partai di KIB berjalan masing-masing.
"Kan mereka ketemu orang, kita tidak tahu ya. Terus agenda mereka apa. Nah makanya PPP merasa bahwa hari ini masing-masing partai melakukan komunikasi politik sendiri-sendiri," kata Usman.
Berita Terkait
-
PDIP Siap Hadapi Pilpres 2024 dengan Berbagai Strategi, Termasuk Kerjasama dengan Koalisi Lain
-
Tak Mungkin 'Maksa' PDIP Gabung Koalisi Besar, PPP: Terbentuk Saja Belum
-
PPP Sebut Koalisi Besar Masih Sebatas Tahap Pembicaraan
-
Diam-diam 3 Ketum Parpol KIB Lakukan Pertemuan Bahas Rencana Koalisi Besar
-
Sandiaga yang Klaim Tak Mematok Jalur Cawapres Sampai Harus Hijrah ke PPP
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024