Suara.com - Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron menilai kalau Anas Urbaningrum tak memiliki niat untuk menimbulkan permusuhan setelah resmi bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung. Akan tetapi, Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai bakal ada gangguan-gangguan politik yang dilakukan meskipun bukan langsung dari Anas.
Gangguan politik itu justru dilancarkan melalui kaki tangannya Anas untuk menyerang Partai Demokrat.
"Pasti ada gerakan-gerakan atau saya sebutnya di sini gangguan atau goyangan politik goyangan politik yang akan dilakukan oleh Anas Urbaningrum. Mungkin tidak langsung Anas punya banyak tangan dan punya banyak mulut yang bisa digunakan menggoyang Partai Demokrat lewat Anas Urbaningrum," kata Ari dalam diskusi bertajuk Koalisi Besar untuk Siapa: Ganjar atau Prabowo atau? yang berlangsung di kantornya di Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023).
"Mungkin tidak langsung Anas punya banyak tangan dan punya banyak mulut yang bisa digunakan menggoyang Partai Demokrat lewat Anas Urbaningrum," sambungnya.
Bukan tidak mungkin, kalau menurut Ari, Anas bisa melakukan pembalasan politiknya. Meskipun hak politiknya sudah dicabut, namun bukan berarti jejaringnya mati.
"Waalupun hak politik mas Anas dicabut 5 tahun tapi kan jejaring partai bersama pak Gede Pasek dan kawan-kawan sudah resmi jadi peserta pemilu," tuturnya.
Demokrat Anggap Anas Urbaningrum Tak Umbar Permusuhan
Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron menilai kalau Anas Urbaningrum tak memiliki niat untuk menimbulkan permusuhan setelah resmi bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung beberapa waktu lalu. Akan tetapi, situasi malah memanas karena ada pihak yang berniat untuk adu domba antara Demokrat dengan Anas.
Di samping bebasnya Anas, terdapat pihak-pihak seperti Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) pimpinan Gede Pasek Suardika yang justru mengadu domba Anas dengan Partai Demokrat.
Baca Juga: Cek Fakta: Anas Urbaningrum Tepati Janji Gantung Diri di Monas, Benarkah?
Selain itu, ada pihak-pihak lain yang mengatasnamakan dirinya sebagai kelompok Sahabat Anas Urbaningrum. Koordinator dari kelompok tersebut ialah Muhammad Rahmad yang pernah menjadi juru bicara Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
"Besarkan saja PKN dan hentikanlah kubu Moeldoko untuk mengadu domba, ini kan yang membuat gaduh ya ini saja dua kubu itu," kata Herman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Alih-alih menyerang, Herman justru merasa kasihan kepada Anas. Sebab, kebebasannya ini malah dijadikan alat adu domba oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
"Anas sendiri menurut saya tidak adalah hal-hal yang tidak ingin bermusuhan dan lain sebagainya. Menurut saya kasihan Mas Anas," terangnya.
"Seharusnya kan menikmati kebebasan, menikmati masa di luar tahanan, menyelesaikan berbagai perjalanan kasusnya, dan tinggal hidup lebih tenang, dan kali mau berpolitik. Ya saya kira saya setuju dengan statementnya untuk berpolitik yang tidak bermusuhan," sambungnya.
Lebih lanjut, Herman juga menyayangkan ada pihak-pihak di lingkaran Moeldoko yang terlibat dalam bebasnya Anas.
Menurutnya, langkah itu malah dinilai masyarakat sebagai bagian dari upaya menjegal Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Jadi tidak usah menyangkal, karena motif ini siapapun akan paham bahwa dengan upaya-upaya pembegalan Partai Demokrat oleh Moeldoko. Ya ini salah satunya akan menggagalkan pencapresan Anies Baswedan, jadi tidak bisa disangkal lagi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Demokrat Anggap Anas Urbaningrum Tak Umbar Permusuhan: Pimpinan PKN yang Mau Adu Domba!
-
PANIK! Ekspresi AHY dan Annisa Pohan Jadi Sorotan Usai Anas Urbaningrum Bebas Dari Penjara
-
Iba dengan Anton Surrato di Pileg Mendatang, Asep Wahyuwijaya Mundur sebagai Kader Demokrat
-
CEK FAKTA: Penuhi Janji, Anas Urbaningrum Gantung Diri di Monas Disaksikan Banyak Orang, Benarkah?
-
CEK FAKTA: KPK Terkejeut! SBY Akui Korupsi setelah Anas Urbaningrum Ungkap Bukti Baru, Benarkah?
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024