Suara.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat menyinggung kemunduran demokrasi serta ancaman terhadap sistem politik Indonesia.
SBY membahas kedua persoalan tersebut ketika bersamuh dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di rumahnya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga ikut dalam pertemuan tersebut, mengatakan SBY dan Airlangga juga sempat mendiskusikan ketidakjelasan sistem pemilu proporsional yang bakal diterapkan pada tahun 2024.
AHY mengatakan, kesemua itu mengindikasikan ancaman serius lantaran ada pihak yang mencoba mengutak-atik sistem politik nasional.
"Nah di sini lah kami tadi cukup panjang berbicara, bagaimana demokrasi di Indonesia akhir-akhir mengalami kemunduran. Dan juga menghadapi tantangan-tentangan serius sistem politik yang dicoba diutak atik," kata AHY seusai pertemuan.
Menurutnya, kekinian ada pihak yang coba mengubah sistem politik yakni sistem pemilu proporsional yang sudah berjalan sesuai aturan.
"Untuk mengubah seauatu yang sebetulnya tidak oerlu diubah contoh bagaimana sistem pemilu yang sampai saat ini juga masih menyisakan tanda tanya besar," ungkapnya.
Ia mengatakan, sistem pemilu nasibnya masih belum jelas apakah akan digelar secara tertutup atau terbuka nantinya. Menurutnya, jangan sampai kebingungan tersebut membuat demokrasi Indonesia menjadi mundur.
Ia pun mewanti-wanti agar semua pihak bisa terus mengawal hal tersebut.
Baca Juga: Berlangsung Hanya 1 Jam, Ini Isi Pembicaraan Ketum Golkar dan SBY di Cikeas
"Sampai dengan hari ini isu itu belum jelas seperti apa endingnya, sistem proposrional terbuka atau tertutup, kita tidak ingin demokrasi kita mundur jauh ke belakang karena perubahan sitem yang sangat fundamental ketika tahapan-tahapan pemilu sudah dijalankan," tuturnya.
"Ini sebetulnya keluar dari akal sehat kita dan marilah kita masih terus berusaha utk mengawal agar jangam sampai terjadi perubahan yang tidak kita harapkan bersama ketika hak rakyat dirampas dari sistem demokrasi kita," kata AHY.
Tag
Berita Terkait
-
Berlangsung Hanya 1 Jam, Ini Isi Pembicaraan Ketum Golkar dan SBY di Cikeas
-
Tiba di Kediaman SBY, Bos Golkar Lakukan Pertemuan Tertutup
-
Demokrat - Golkar Sepakat Pemilu 2024 Bukan Ajang 'The Winner Take it All'
-
SBY - Airlangga Hartarto Bertemu, AHY: Bahas Kemunduran Demokrasi
-
Tiba di Cikeas untuk Temui SBY, Airlangga dan Elit Golkar Disambut Cipika-cipiki AHY-Ibas
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024