Suara.com - Enam ketua umum partai politik telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, pada Selasa (2/5/2023).
Mereka yang hadir dalam pertemuan itu adalah Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.
Usai pertemuan itu, Muhammad Mardiono membocorkan sedikit mengenai apa saja yang dibahas. Menurut dia, ada beberapa hal yang dibahas, yang tampaknya mengarah pada terbentuknya Koalisi Besar.
Salah satunya adalah mengenai pentingnya stabilitas politik serta komitmen para ketum parpol untuk menjaga pesta demokrasi di Indonesia.
Seperti apakah sosok ketua umum parpol yang diundang Jokowi? Berikut ulasannya
Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Indonesia dan satu-satunya presiden Indonesia perempuan hingga kini.
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947 ini merupakan putri sulung Soekarno dan Fatmawati. Karena itu pula ia satu-satunya pemegang trah Presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang berhasil menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Megawati terjun ke kancah politik pada 1980 dengan bergabung di Partai Demokrasi Indonesia. Pada 1987, ia maju sebagai calon anggota DPR dan berhasil melenggang ke Senayan.
Baca Juga: 5 Poin Utama Pertemuan Jokowi dengan Ketua Parpol Koalisi
Pada 1993, ia terpilih menjadi Ketua Umum PDI dalam kongres di Surabaya, namun terjadi konflik internal, sehingga ia dilengserkan dari posisinya sebagai Ketum PDI oleh kubu Soerjadi dalam peristiwa yang dikenal dengan sebutan Kasus 27 Juli 1996.
Setelah reformasi bergulir, PDI pimpinan Megawati berubah nama menjadi PDI Perjuangan dan berhasil memenangkan Pemilu 1999 dengan perolehan 30 persen suara. Dan hingga kini ia masih menjabat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
Prabowo Subianto
Sebelum terjun ke politik, Prabowo Subianto berkarier di dunia militer. Ia juga dikenal sebagai seorang pengusaha yang sukses.
Ia pertama kali menjajal pilpres yakni pada 2004, ketika ia ikut dalam konvensi Partai Golkar, namun gagal karena dikalahkan oleh Wiranto.
Pad 2009, Prabowo meju di Pilpres sebagai cawapres, berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri. Kali ini ia menggunakan kendaraan politik sendiri, yakni Partai Gerindra, yang ia bentuk pada Februari 2008.
Berita Terkait
-
5 Poin Utama Pertemuan Jokowi dengan Ketua Parpol Koalisi
-
Segera Menikah, Berikut Profil Yoon Park Pemain Drakor Radio Romance
-
'Konsekuensi Jadi Musuh dalam Selimut' Lagi-lagi NasDem Tak Diajak Kumpul Bareng Koalisi Pro Jokowi
-
Jokowi Tak Malu Lagi Utak-atik Politik, Surya Paloh 'Diusir' dari Istana, Pertemuan Presiden dan Ketum Parpol Koalisi Bagi-Bagi Jatah?
-
Pilpres 2024, Airlangga Beri Isyarat Golkar Fokus Bangun Koalisi Besar dari Partai yang Sudah Terbentuk
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024