Suara.com - Aksi Luhut Binsar Pandjaitan turun gunung menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh disinyalir menjadi bukti puncak keretakan hubungan antara Presiden Jokowi dengan NasDem.
Pandangan tersebut disampaikan oleh dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada, Nyarwi Ahmad.
Pertemuan antara Luhut dan Surya Paloh belum lama ini membuktikan adanya keretakan hubungan antara Paloh dan Jokowi yang semakin meresahkan menjelang Pilpres 2024.
"Peristiwa tersebut menandakan kerenggangan hubungan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh kian nyata menjelang Pilpres 2024," kata Nyarwi, Senin (8/5/2023).
Luhut dapat dikatakan sebagai representasi orang yang berada di lingkaran Jokowi.
Menko Kemaritiman dan Investasi itu memang sudah dikenal menjadi salah satu orang kepercayaan Jokowi.
"Kita tahu LBP sudah lama menjadi orang dekat kepercayaan Presiden Jokowi," ujarnya.
Kedatangan Luhut menemui Paloh diyakini membawa pesan besar dari Jokowi untuk disamaikan kepada pendukung Anies Baswedan itu.
"Paling tidak menyampaikan pesan-pesan dari Presiden Jokowi kepada Surya Paloh," imbuhnya.
Baca Juga: Dikasih Kode Duluan, PKS Sebut Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Bacawapres Anies Baswedan
Namun, pertemuan antara Paloh dan Luhut juga bisa dikaitkan dengan pertemuan kawan lama. Sebagai informasi, Luhut memiliki kedekatan dengan Paloh karena sama-sama jebolan Partai Golkar.
Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, kerenggangan hubungan Jokowi dan Paloh memang mulai terjadi setelah NasDem resmi mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Kehangatan dan keakraban relasi Surya Paloh dengan Presiden Jokowi tampak memudar dibandingkan periode-periode sebelumnya," terang NYarwi.
Setelah momen tersebut, Jokowi enggan mengundang Paloh menghadiri rapat koalisi partai pro pemerintah.
Setidaknya di awal tahun 2023 ini sudah ada dua rapat koalisi yang tak dihadiri oleh Paloh.
Padahal sampai saat ini NasDem masih tercatat sebagai partai pendukung pemerintahan Jokowi.
Berita Terkait
-
Dikasih Kode Duluan, PKS Sebut Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Bacawapres Anies Baswedan
-
CEK FAKTA: Prabowo Subianto Didepak dari Kabinet Kerja oleh Jokowi, Benarkah?
-
Jokowi: Ekonomi Digital RI Bisa Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru
-
PKB Sebut Koalisi Besar Sudah Pas Diisi Tiga Partai Saja: Gerindra-PKB dan Golkar
-
Deklarator Relawan Amanat Indonesia Ngaku dari PAN Dukung Anies, Saleh Daulay: Itu Dikait-kaitkan!
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024