Suara.com - Baru-baru ini publik dibuat heboh dengan cuitan Presiden keenam Republik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut soal mimpinya naik kereta yang sama menuju ke arah timur dari Stasiun Gambir, Jakarta.
Dalam cuitannya, ia mengemukakan jika dari Stasiun Gambir telah dibelikan tiket Kereta Api (KA) Gajayana ke arah Jateng dan Jatim.
"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai. *SBY*," cuit SBY.
Ia menuliskan dalam cuitannya juga bahwa selama perjalanan tersebut, menyapa rakyat yang pernah mereka pimpin.
"Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan. *SBY*," lanjut cuitan mantan Menkopolhukam di masa Pemerintahan Megawati ini.
Menanggapi mimpi tersebut, Pakar semiotika Institut Teknologi Bandung (ITB) Acep Iwan Saidi memaknai mimpi tersebut sebagai kisi-kisi tentang sosok wakil presiden yang akan mendampingi presiden ke-8 RI.
"Jadi di situ kan jelas siapa Presiden ke-8 ya, itu Ganjar. Kalau kita ngomongin Presiden ke-8 tentu ada Wakil Presiden ke-8," kata Acep seperti dikutip Liberte Suara, Kamis (22/6/2023).
Lebih lanjut, ia mengemukakan, mimpi tersebut menjadi angan-angan SBY yang berimajinasi jika kemudian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.
"Dan kemudian menjadi wajar ketika dihubungkan dengan Presiden ke-8 itu. Dalam konteks itu menjadi logis kalau wakilnya kemudian adalah AHY kan begitu," katanya.
Baca Juga: Mimpi SBY Jadi Pertanda, Demokrat-PDIP Bakal Rujuk di Pilpres 2024?
Namun pada kenyataannya, SBY tidak mungkin membayangkan AHY dan Ganjar berpasangan karena Demokrat-PDIP dinilai belum berdamai secara politik.
"Kalau kita lihat realitasnya mimpi politik ini kan kemudian menjadi bertolak belakang. Menurut saya dengan realitasnya, bagi saya agak mustahil sebetulnya kalau misalnya wakil presiden Ganjar itu adalah AHY gitu ya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024