Suara.com - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang juga berencana mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilu 2024, Prabowo Subianto mendeklarasikan koalisi empat partai yang terdiri dari Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golongan Karya (Golkar), dan Partai Amanat Nasional (PAN) di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), Jakarta, Minggu (13/8/2023).
Poin-poin utama tanggapan bakal calon presiden Anies Baswedan terkait koalisi Prabowo ini pun cukup menarik perhatian. Namun, Anies menanggapi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) tersebut dengan cukup santai.
Sebelumnya, pada Mei 2023 pendukung Anies Baswedan juga mendeklarasikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Anggotanya terdiri dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), PKS, dan Demokrat. Di sisi lain, tanggapan Anies Baswedan atas koalisi Prabowo ini diutarakan di Youtube Kompas TV. Dia menyoroti partai-partai yang bergabung dalam KKIR.
"Kan memang dari dulu bukan bagian dari koalisi kami. Jadi kami menghormati," ujar Anies dikutip Mamagini Suara dari Youtube Kompas TV, Minggu (13/8/2023).
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut koalisi Airlangga cs sudah ada sebelum koalisinya terbentuk sehingga ia mengatakan tak ada yang baru dalam koalisi itu.
"Bahkan dulu kan namanya Koalisi Indonesia Bersatu sudah ada sebelum kami (Koalisi Perubahan untuk Persatuan) ada (Koalisi Indonesia Bersatu) Jadi tidak ada yang baru," ucap dia.
Ketika ditanya soal strategi politik Koalisi Perubahan untuk Persatuan untuk menghadapi koalisi tersebut, Anies enggan mengungkapkannya ke publik. "Kalau pun ada ya tidak disampaikan ya, masa strategi diumumin" tandasnya.
Sebelumnya dalam deklarasi KKIR, Prabowo berujar bahwa partai-partai yang tergabung adalah bagian dari tim pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Posisi KKIR berada pada pro pemerintah. Prabowo menilai Presiden Joko Widodo berhasil membawa bangsa dan negara dalam pembangunan sampai dengan hari ini. Namun demikian, Prabowo dengan tegas menepis jika ada keterlibatan Joko Widodo dalam pembentukan koalisi partai politik ini.
Dia menyatakan posisi Presiden Jokowi yang menghormati independensi partai dalam menentukan arah kebijakan politiknya. Prabowo juga mempertegas bahwa Jokowi tidak memberi wejangan khusus terkait kebijakan politik koalisi tersebut.
Baca Juga: PAN Dan Golkar ke Prabowo, PDIP NTB : Walau Tidak Berkoalisi Bisa Usung Calon
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Ketua DPD PAN Solo Bocorkan Detik-detik Zulkifli Hasan Bawa Partainya Merapat Prabowo Subianto
-
Analis Ini Malah Meragukan Konsistensi Golkar Dukung Prabowo, Apa Sebabnya?
-
Prabowo Makin Sulit Cari Pendamping: Antara Cak Imin, Erick Thohir, Airlangga hingga Ridwan Kamil
-
Sudah Dipersilakan Angkat Kaki, PPP: Saat Ini Tidak Kepikiran Tinggalkan PDIP
-
PAN Dan Golkar ke Prabowo, PDIP NTB : Walau Tidak Berkoalisi Bisa Usung Calon
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024