Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, mengaku, tak setuju dengan wacana jadwal penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 dimajukan. Menurutnya, jika hal itu terjadi justru bisa merusak strategi yang telah dibangun partai politik.
"Emang maju? Oh wacana, jangan, jangan, tetap on schedule saja karena kan itu semua orang sudah mempersiapkan, masing-masing partai sudah mempersiapkan, jeda waktu itu sudah dihitung banget loh. Jeda waktu sekian bulan kalau kami sudah hitung-hitungan banget, sudah matang," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Menurutnya, partai politik termasuk Gerindra sudah melakukan persiapan mengahadapi Pilkada 2024. Ia menilai, jika dimajukan justru akan merusak strategi yang telah disiapkan.
"Tidak bisa dimundur, tidak bisa dimajukan. Bisa merusak startegi kami. Karena kan orang capek, capeknya pilpres belum hilang, kalau dimajukan takutnya tidak siap, berantakan malah," tuturnya.
Lebih lanjut, ia berharap Pilkada 2024 digelar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
"Jadi kalau mau dipakai politik itu ada teman-teman yang ditempatkan jadi caleg dulu kalau berhasil maka dia akan menjadi calon kepala daerah. Nah, itu perlu tenggat waktu yang sama persis dengan sekarang. Kalau tidak bisa berantakan semua. Menurut saya sih kalau dimajuin agak-agak riskan," pungkasnya.
Jokowi Buka Suara
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai belum ada urgensi dari penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Pilkada 2024. Penerbitan perppu tersebut dinilainya perlu pertimbangan yang mendalam.
"Belum sampai ke situ kok saya. Urgensinya apa, alasannya apa, semuanya perlu dipertimbangkan secara mendalam," kata Jokowi usai menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023 di ICE, BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (31/8/2023).
Adapun pemerintah masih mengkaji adanya perubahan jadwal untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Jokowi menyebut pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih melakukan kajian tersebut.
Kepala Negara mengaku belum mengetahui terkait hasil kajian itu.
"Saya kira semua itu masih kajian di Kemendagri dan saya belum tahu mengenai itu," tuturnya.
Sebelumnya, sempat ada wacana kalau jadwal penyelenggaraan Pilkada 2024 itu berubah dari November menjadi September 2024.
Percepatan penyelenggaraan Pilkada itu disebut-sebut akan dilakukan melalui penerbitan Perppu oleh Presiden.
Berita Terkait
-
Tidak Libatkan PKB Saat Ubah Nama Koalisi, Gerindra Pastikan Tak Begal Hak Cak Imin Tentukan Cawapres
-
Soal Kans Duet di Pilpres, Gerindra: Apakah Sopan Kami Tawari Ganjar jadi Cawapres Pak Prabowo?
-
Anggap Penerbitan Perppu Pilkada 2024 Belum Perlu, Jokowi: Urgensinya Apa?
-
Tak Cemas Ditinggalkan Cak Imin, Gerindra: Kami Paling Sayang PKB
-
Peluang Cak Imin Cawapres Prabowo Makin Tipis, PKB Bisa jadi Evaluasi Kerja Sama dengan Gerindra
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024