Suara.com - Pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar seakan muncul dengan tiba-tiba. Deklarasi Anies dengan pria yang akrab disapa Cak Imin itu sudah mengubah peta politik Indonesia jelang Pilpres 2024.
Cak Imin sebelumnya diketahui dekat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan keduanya menjadi inisiator terbentuknya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Sementara Anies Baswedan sebelumnya mesra dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Anies dan AHY sempat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) bersama Partai NasDem dan PKS.
Bahkan AHY sempat digadang-gadang akan berpasangan dengan Anies di Pilpres 2024 sebagai cawapres. Namun kenyataannya, Anies malah memilih Cak Imin sebagai cawapres.
Hal itu menyebabkan Demokrat memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan, dan batal mendukung Anies sebagai capres. Bahkan, partai berlambang mercy tersebut merasa dikhianati.
Dalam sebuah wawancara eksklusif di channel YouTube Najwa Shihab pada Senin (4/9/2023) lalu, Anies mengungkapkan kondisi di internal KKP yang berujung keluarnya Partai Demokrat dari koalisi tersebut.
Dalam wawancara itu, Anies mengaku pada Juni 2023 lalu telah menyampaikan pada NasDem,PKS dan Demokrat mengenai opsi menggandeng AHY menjadi bacawapres.
“Saya sampaikan ke Pak Surya Paloh, beliau tidak menolak. Beliau mengatakan itu adalah opsi yang boleh kita lakukan di ujung, tapi tidak sekarang. PKS memahami pilihan tersedia AHY, Demokrat juga begitu,” katanya.
Setelah itu, Anies pergi untuk menunaikan ibadah haji. Setibanya di Tanah Air, Anies mengatakan Demokrat meminta padanya agar segera dideklarasikan pasangan Anies-AHY.
Baca Juga: Ganjar Dapat Dukungan dari Penyandang Disabilitas, Basarah PDIP: Menunjukan Mereka Melek Politik
Rapat hingga gebrak meja
Namun ketika itu belum juga ada kesepakatan mengenai AHY, sehingga tim 8 menggelar rapat. Dan dalam rapat yang juga dihadiri perwakilan Demokrat tersebut terjadi perbedaan pandangan.
Tensi rapat memuncak, karena Demokrat menginginkan agar Anies segera menetapkan AHY sebagai pemdampingnya, namun belum disambut oleh NasDem hingga menemui jalan buntu.
Ketegangan semakin memuncak kala ada tokoh yang menggebrak meja dalam rapat itu.
“Sampai hari Selasa, utusan Demokrat tim 8 terjadi perbedaan pandangan sangat keras sampai gebrak meja. Demokrat menginginkan ditetapkan segera, NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahuda opsi lain,” papar Anies.
Setelah itu, Anies mengirimkan pesan WhatsApp ke Sudirman Said, yang isinya meminta agar Sudirman menyampaikan pada SBY dan Surya paloh mengenai kebuntuan rapat tersebut.
“Pada SBY disampaiakan apa adanya: NasDem tidak bersedia mendeklarasikan segera. Pada SP disampaikan apa adanya: Demokrat bersiap permisi bila tidak deklrasi segera, semoga Allah turunkan petunjuk kepada semua,” demikian isi WA Anies ke Sudirman Said.
Cerita Cak Imin dipinang jadi bacawapres Anies
Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin mengungkapkan proses singkat bagaimana ia bisa menjadi bacawapres Anies.
Menurutnya, Ketum Partai NasDem yang meminta langsung pada dirinya untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.
“Kalau kamu oke, saya jamin Insya Allah menang dan Indonesia akan lebih baik, ya kalau sudah begitu salaman untuk Indonesia yang lebih baik,” tutur Cak Imin di acara deklarasi Anies-Muhaimin di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Setelah itu, lanjut Cak Imin, para pengurus PKB langsung bergerak menemui sejumlah ulama dan kiai. Mereka menyampaikan dipinangnya Cak Imin oleh Surya paloh sebagai bacawapres Anies Baswedan.
Dan ternyata, menurut Cak Imin, para ulama merestuinya untun menjadi pendamping Anies di Pilpres 2024.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Ganjar Dapat Dukungan dari Penyandang Disabilitas, Basarah PDIP: Menunjukan Mereka Melek Politik
-
Partai Golkar Jateng Perintahkan Seluruh Kader untuk Menangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024
-
Ridwan Kamil Akui Sempat Komunikasi Dengan Megawati, Elite PDIP: Cawapres Ganjar Masih Dinamis
-
Anggota DPRD Medan Fraksi Golkar Deklarasi Dukung Anies Baswedan Presiden 2024, Publik Heran Kok Bisa?
-
Ganjar Belum Umumkan Cawapres Tapi Sudah Bentuk Tim Pemenangan, PDIP: Pembentukan TPN Lebih Mendesak
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024