Suara.com - Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, FISIP Universitas Indonesia (UI), bernama Aldi mengaku mengantuk ketika menghadiri kuliah kebangsaan bersama mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) bersama Ganjar Pranowo, Senin (18/9/2023).
Aldi mengatakan kuliah kebangsaan yang diisi Ganjar berjalan dengan santai, namun di situ letak permasalahannya.
"Lebih santai, saking santainya banyak yang ngantuk sih entah kenapa. Yang aku lihat, teman-teman aku juga pada ngantuk," ujar Aldi di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro FISIP UI, Depok.
Selain itu, menurut Aldi, jawaban Ganjar ketika menjawab pertanyaan panelis rata-rata tidak memuaskan. Meski begitu, Aldi merasa mahasiswa lebih antusias ketika mengikuti kuliah kebangsaan bersama Ganjar dibanding bersama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Euforianya lebih, aku ngerasanya," kata Aldi.
Sementara itu, kata Aldi, kuliah kebangsaan bersama Anies terasa kian tegang.
"Nggak terlalu santai waktu pidatonya Pak Anies itu, enggak kaku, tapi tegang aja gitu rasanya," jelas Aldi.
Namun, jawaban Anies ketika menjawab pertanyaan panelis terasa lebih masuk akal dan berkaitan.
"Apa yang disampaikan sampai pada panelis melakukan tanya jawab masuk akal itu jawabannya kalau aku," tutur Aldi.
Baca Juga: Blak-blakan! Ganjar Pernah Debati Luhut: Pak, Kita Jangan Bohongi Siapa Pun
Aldi menyampaikan mahasiswa UI menginginkan calon pemimpin yang punya gagasan soal dunia pendidikan. Sebagai mahasiswa baru, Aldi merasa masih terjadi ketimpangan pendidikan di Indonesia.
"Karena dari Jakarta sendiri sekolah itu 12 tahun wajib dan mereka gratis. Kalau di daerah lain itu enggak, ketimpangan masih banyak," ucap Aldi.
Sementara itu, mahasiswa Ilmu Politik UI, Lazuardi mengkritik materi kuliah kebangsaan bersama Anies dan Ganjar. Dia mempertanyakan darimana uang yang akan dipakai untuk menjalankan program-program yang dipaparkan dalam kuliah kebangsaan.
"Sekarang saya tanya dari mana uangnya, mau utang lagi atau bagaimana? Di situ kan seharusnya kita bisa tahu dia mau gimana cari duitnya," jelas Lazuardi.
Lazuardi meragukan komitmen Anies dan Ganjar jika salah satunya nantinya terpilih menjadi Presiden RI periode 2024-2029. Dia menyayangkan komitmen Anies dan Ganjar tidak ditanyakan lebih jauh dalam kuliah kebangsaan.
"Saya pikir di sini jadi semacam sebatas formalitas semu aja kuliah kebangsaan ini. Bahkan saya terkadang menduga pertanyaannya sudah di-setting ini," ungkap Lazuardi.
Dekan FISIP UI, Semiarto Aji Purwanto menambahkan pemaparan yang disampaikan Anies dan Ganjar dalam kuliah kebangsaan memiliki latar belakang masalah yang berbeda.
Menurutnya, pemaparan Ganjar lebih mewakili permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat kelas menengah. Sementara Anies, lebih kepada isu-isu urban.
"Pak Ganjar lebih mewakili spektrum menengah-bawah, menengah atas satu hal. Tapi juga kontekstual, konteks masyarakat di pinggiran. Pak Anies kemarin banyak sekali menggali perspektif dari urban tapi juga sekali lagi bukan urban saja, tapi perspektif yang nasional," jelas Semiarto.
Lebih lanjut, Semiarto mengatakan baik Anies dan Ganjar telah menyampaikan isu-isu yang konkret saat mengisi kuliah kebangsaan beserta konsep-konsep yang bisa dibedah secara akademik.
Berita Terkait
-
Cari Cawapres Ganjar dari Kalangan NU, Puan PDIP: Mahfud MD Salah Satunya
-
PPP: Peluang Poros Baru Dipastikan Tertutup usai Demokrat Dukung Prabowo
-
Pilih Merapat ke Prabowo, SBY Batal Dukung Ganjar Gegara Megawati Belum Bisa Move On Konflik Masa Lalu?
-
Ganjar di Kuliah Kebangsaan UI: Pemimpin Bukan Malaikat, Tidak Ada Itu!
-
Ungkit Anies, Ganjar Duga Diundang Isi Kuliah di UI karena Hasil Survei: Saya Cuma Pejabat Kampung
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Saham GGRM Meroket Pasca Menkeu Sri Mulyani Kena Reshuffle, IHSG Ambles!
-
Prabowo Gelar Reshuffle Ganti Sri Mulyani, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024