Suara.com - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando mendapat sanksi dari Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep. Hal ini karena Ade dianggap telah mencela parpol lain dan membuat gaduh. Ade pun mengaku akan mematuhi sanksi yang diberikan Kaesang karena dia menilai masukan yang diberikan putra bungsu Presiden Jokowi itu masuk akal.
Kaesang menyebut sanksi pertama yang telah diberikan kepada Ade adalah dengan mentraktir jajaran DPP PSI. Sementara itu Kaesang sendiri pada Kamis (5/10/2023) lalu mengaku telah meminta maaf kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharan karena PSI yang disebut-sebut sempat mencela PDIP.
Simak biodata dan profil Ade Armando, Kader PSI yang disanksi Kaesang berikut ini.
Profil Ade Armando
Ade Armando adalah pegiat sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia (UI) yang jadi kader PSI. Dia lahir dari keluarga perantau Minangkabau pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ade adalah anak bungsu dari 3 bersaudara.
Ayah Ade Armando adalah seorang diplomat yang terpaksa harus turun setelah terkena dampak runtuhnya pemerintahan Soekarno. Jus Gani sempat jadi atase di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Filipina. Setelah dipecat dari militer, dia merantau membawa keluarganya ke Malaysia untuk berdagang.
Di sana, Ade Armando pernah dipermalukan oleh seorang guru keturunan Cina di depan teman-temannya karena tidak lancar berbahasa Inggris. Namun hal itu rupanya memacu Ade untuk belajar hingga bisa berbahasa Inggris dengan lancar. Pada 1968, keluarga Ade kembali ke Indonesia dan menetap di Bandung dalam keadaan pailit.
Ade memulai pendidikan formalnya di SD Banjarsari I Bandung pada 1973. Kemudian dilanjutkan dengan SMP Negeri 2 Bogor dan SMA Negeri 2 Bogor. Setelah itu Ade berkuliah di Universitas Indonesia dan mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi.
Sembari kuliah, Ade juga aktif dalam pers mahasiswa, Warta UI. Dari situlah dia mulai mendalami jurnalistik. Ade tercatat sebagai pengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).
Baca Juga: Deretan Penampilan Nyentrik Kaesang saat Temui Tokoh Penting: Pakai Peci dan Tas Boneka
Karier Ade Armando
Ade Armando dikenal sebagai dosen tetap FISIP UI sejak Maret 1990. Dia pernah mendaftar FISIP UI untuk jadi diplomat, namun karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah, maka dia pindah ke jurusan ilmu komunikasi.
Selain dosen, Ade juga pernah menggeluti dunia jurnalistik. Dia menjadi wartawan majalah Prisma (1988–1989) dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES (1991–1993).
Pada tahun 1993, Ade juga menjabat sebagai redaktur Republika yakni sebuah surat kabar Islam, sesuai kesukaannya. Dikarenakan tekanan politik pada zaman Orde Baru, dia lantas keluar dari media berita itu.
Selama kuliah, Ade aktif tergabung dalam pers mahasiswa di Warta UI. Dia mengaku kerap berjualan rempeyek di kampus untuk membiayai uang kuliahnya. Selain itu Ade juga menyebut belajar menjadi wartawan dari Rosihan Anwar dan Masmimar Mangiang.
Ade kemudian beralih profesi sebagai peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999. Dia mengaku diajak oleh Marwah Daud Ibrahim untuk menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada 2000–2001 yang dianggapnya bebas dan tidak memihak Habibie.
Berita Terkait
- 
            
              Deretan Penampilan Nyentrik Kaesang saat Temui Tokoh Penting: Pakai Peci dan Tas Boneka
- 
            
              Kaesang Pangarep Jatuhkan Sanksi ke Ade Armando Gegara Bikin Gaduh Partai Lain
- 
            
              Ditegur Kaesang, Ade Armando Akan Nurut: Dia Ketum dan di Belakangnya Ada Jokowi
- 
            
              Jokowi Disebut Tak Akan Pindah Parpol, Pengamat Pakai Logika: kalau Mau Berteduh Pakai Rumah yang Besar atau Kecil?
- 
            
              Nelangsanya Ade Armando Dapat Sanksi Pertama dari Ketum PSI Kaesang; Astagfirullah! Kok Tega Banget!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
- 
            
              Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
- 
            
              Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
- 
            
              Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
- 
            
              Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
- 
            
              MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
- 
            
              Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
- 
            
              Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
- 
            
              Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
- 
            
              Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024