Suara.com - Rizal Ramli baru-baru ini mengkritik pedas Mahkamah Konstitusi (MK) gegara adanya gugatan batas usia capres dan cawapres. Pasalnya jika MK mengabulkan gugatan batas usia capres dan cawapres, maka anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, berpeluang maju menjadi cawapres.
Usia Gibran saat ini baru 36 tahun dan berdasarkan UU Pemilu, syarat maju sebagai cawapres minimal harus berusia 40 tahun. Detik-detik MK akan memutuskan gugatan itu pun mendapatkan kritikan pedas dari Rizal Ramli. Ia menyebut MK sebagai "Mahkamah Keluarga".
Tak sampai di situ, Rizal Ramli bahkan menyebut Mahkamah Keluarga bertujuan untuk membangun dinasti politik Presiden Jokowi.
Lantas, seperti apakah biodata dan profil Rizal Ramli yang berani bilang MK merupakan Mahkamah Keluarga?
Profil Rizal Ramli
Rizal Ramli lahir pada 10 Desember 1954 di Padang, Sumatera Barat. Ia pernah menikah dua kali. Pernikahan pertamanya dengan Herawati Moelyono. Namun istrinya itu kemudian meninggal karena penyakit kanker.
Rizal Ramli kemudian menikah untuk kali kedua dengan Marijani. Lagi-lagi ia ditinggal pergi sang istri untuk selama-lamanya karena meninggal dengan penyakit yang sama seperti istri pertama, yakni kanker.
Terkait dengan pendidikan, Rizal Ramli menyelesaikan S1-nya di jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB). Sosoknya juga dikenal sebagai orang aktivis yang kritis saat berkuliah. Terbukti ia sampai pernah dipenjara oleh rezim Presiden Soeharto di masa Orde Baru.
Di tengah kesibukannya sebagai seorang aktivis, Rizal berhasil menyelesaikan pendidikan S2-nya di Boston University, Amerika Serikat. Di sana ia mengambil jurusan ekonomi dan lulus pada usia 36 tahun.
Baca Juga: Cerita Ahok 'Dampingi' Jokowi Meski Jadi Pilihan Paling Bontot
Setelah berhasil mendapatkan gelar doktor di Amerika Serikat, Rizal Ramli pulang ke Indonesia. Ia kemudian mendirikan ECONIT Advisory Group bersama dengan rekan-rekan ekonom lainnya seperti. Lembaga yang didirikannya itu selalu kritis pada kebijakan pemerintah yang berkuasa.
Tak hanya itu, Ramli juga berprofesi sebagai dosen Program Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rizal Ramli kemudian mulai menduduki berbagai jabatan strategis di pemerintahan usai runtuhnya rezim orde baru. Pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli dipercaya untuk menduduki jabatan Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog), Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan.
Namun sayang, masa tugasnya di pemerintahan tidak begitu lama seiring dengan runtuhnya kekuasaan Gus Dur.
Meskipun sudah tidak menjabat di pemerintahan, sosoknya tetap menyuarakan kegelisahan hatinya pada kebijakan pemerintah. Ia juga sering turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi rakyat mulai dari urusan buruh, jaminan sosial, sampai dengan urusan negara.
Selanjutnya pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia dipercaya menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk pada 2006 sampai 2008.
Berita Terkait
-
Cerita Ahok 'Dampingi' Jokowi Meski Jadi Pilihan Paling Bontot
-
Terungkap! Jokowi Minta Megawati Izinkan Gibran Maju Pilwalkot Solo Padahal Belum Penuhi Syarat Partai
-
Emosi Ditanya Sumbangsih untuk RI, Rizal Ramli Pamer 17 Prestasi: Anak Muda Bisanya Nyaplak Doang
-
Belasan Jabatan Luhut Binsar Panjaitan di Era Jokowi Hingga Tepar Kelelahan dan Dirawat di Singapura
-
Kaesang Tegaskan Sikap PSI soal Dukungan Capres-Cawapres Tidak Tergantung Putusan MK
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024