Suara.com - Pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menerima dukungan dari sederet jenderal purnawirawan Polri. Hal ini diketahui saat capres dan cawapres itu menemui para relawan di Indonesia Arena, GBK, pada Rabu (25/10/2023).
Kegiatan tersebut dilakukan sebelum Prabowo dan Gibran resmi mendaftar sebagai capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam acara ini, turut hadir enam jenderal purnawirawan Polri yang memutuskan untuk mendukun mereka pada Pilpres 2024.
Mereka adalah Jenderal (Purn) Sutarman, Komjen (Purn) Komjen Ari Dono Sukmanto, dan Komjen (Purn) Condro Kirono. Lalu, ada pula Komjen (Purn) M Iriawan, Jenderal (Purn) Sutanto dan Jenderal (Purn) Idham Azis. Berikut profil keenam sosok tersebut.
1. Jenderal (Purn) Sutarman
Sutarman merupakan mantan Kapolri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lahir di Sukoharjo, pada 5 Oktober 1957. Ia merupakan lulusan AKABRI pada 1981 dan menjadi orang nomor satu di Polri untuk periode 2013 sampai 2015.
Sebelumnya, ia pernah menjadi ajudan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada tahun 2000-2001. Tak hanya itu, Sutarman juga kerap menjabat Kapolda Kepri, Kaselapa Lemdiklat Polri, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, hingga Kabareskrim Polri.
2. Komjen (Purn) Ari Dono Sukmanto
Ari Dono Sukmanto lahir di Bogor pada 23 Desember 1961 dan merupakan lulusan Akpol tahun 1985. Ia ditunjuk sebagai Wakil Kapolri (Wakapolri) pada Agustus 2018. Kemudian, selang satu tahun, yakni pada Oktober 2019, ia menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri.
Sebelum dipercaya mengisi dua posisi tersebut, Ari Dono Sukmanto kerap menduduki jabatan mentereng. Di antaranya, Dirtipidum Bareskrim Polri, Wakapolda dan Kapolda Sulteng, Sahlijemen Kapolri, Wakabareskrim Polri, hingga Kabareskrim Polri.
Baca Juga: Program-program Prabowo-Gibran Jika Terpilih: Serba Pakai Kartu Ikuti Jejak Jokowi
3. Komjen (Purn) Condro Kirono
Condro Kirono adalah lulusan Akpol 1984 yang lahir di Solo pada 12 Desember 1961. Sebelum pensiun, ia sempat mengisi beberapa jabatan di lingkungan Polri. Di antaranya, Kapolresta Tegal Polda Jateng (2002) dan Wadirlantas Polda Sumut (2003).
Ia juga pernah menjadi Dirlantas di Polda Kalsel, Polda Jatim, dan Polda Metro Jaya. Condro pun kerap menjabat sebagai Karobinops Sops Polri, Kapolda Riau, Kakorlantas Polri, Kapolda Jateng, Kabaharkam, hingga terakhir Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.
Setelah pensiun dari Polri, Condro Kirono mulai menjalani karier baru di dunia pemerintahan. Suami dari Nursanti itu tercatat pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina pada tahun 2019 dan Komisaris Independen PT Pos Indonesia pada 2021.
4. Komjen (Purn) M Iriawan
Mochamad Iriawan lahir di Jakarta pada 31 Maret 1962. Ia merupakan lulusan AKABRI pada tahun 1984 dan mengambil program S3 Hukum. Selama berada di lingkungan Polri, kariernya tersebut terbilang cemerlang dengan menduduki banyak jabatan mentereng.
Mulai dari Dirbinmas Baharkam Polri (2010), Kapolda NTB (2012), Kapolda Jabar (2013), Kadivkum Polri (2015), dan Kadiv Propam Polri (2016). Ia juga menjadi Kapolda Metro Jaya (2016), Asisten Operasi Kapolri (2017), serta Sekretaris Utama Lemhannas (2018).
Usai pensiun dari Polri, M Iriawan memulai hidup baru di bidang lain. Ia pada tahun 2018 ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat. Setelahnya pada 2019, ia menjadi Ketum PSSI. Lalu, pada 2023, ia menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
5. Jenderal (Purn) Sutanto
Pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, pada 30 September 1950 itu merupakan lulusan terbaik AKABRI di tahun 1973. Sutanto adalah pensiunan seragam cokelat yang menjabat sebagai Kapolri pada 2005-2008. Saat itu, ia terlibat dalam penyidikan kasus-kasus besar.
Di antaranya, penangkapan teroris Dr. Azhari, pengungkapan identitas pelaku bom Bali tahun 2005, dan penyelesaian kasus suap dalam penanganan perkara pembobolan bank BNI. Sebelum menjadi Kapolri, Sutanto juga kerap menduduki sederet jabatan mentereng.
Mulai dari Kapolsek Metro Kebayoran Baru PMJ, Kapolres Sumenep Polda Jatim, Kapolres Sidoarjo Polda Jatim, Kapolda Sumatera Utara, Kapolda Jawa Timur, hingga Wakapolda Metro Jaya. Ia bahkan pernah menjadi Ajudan Presiden Soeharto pada 1995-1998.
Tak lagi bekerja di ranah kepolisian, Sutanto pun memulai karier baru. Ia kerap menjadi Komisaris Pertamina pada Januari-Oktober 2009. Lalu, dilanjut menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sampai 2011. Terakhir, menjadi Komisaris MNC hingga 2019.
6. Jenderal (Purn) Idham Azis
Idham Azis lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 30 Januari 1963. Ia merupakan lulusan Akpol 1988 dan memulai kariernya sebagai perwira samapta Polres Bandung di tahun yang sama. Sebelum pensiun, ia menjabat Kapolri menggantikan Tito Karnavian.
Ia dilantik sebagai Kapolri pada November 2019 dan berakhir di tahun 2021. Kala itu, posisinya digantikan oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Adapun sebelumnya, Idham sempat menjabat Kadiv Propam Mabes Polri hingga diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Idham juga pernah menggantikan Irjen M Iriawan yang dipindahtugaskan menjadi Asisten Operasi Kapolri. Lalu, usai tak lagi menjabat sebagai Kapolda, ia menduduki posisi Kabareskrim Polri. Selain itu, ia pun memiliki banyak pengalaman dalam bidang reserse.
Di mana Idham kerap memimpin Tim Bareskrim dalam misi melumpuhkan gembong teroris Dr Azhari di Batu, Malang, Jawa Timur pada 2005 silam. Ia juga ditugaskan ke Poso untuk melakukan investigasi dalam kasus mutilasi terhadap tiga orang gadis.
Setelah pensiun, ia hanya ingin bersantai. Idham memilih untuk berkumpul bersama keluarga sambil melakukan hobinya, yakni bermain bulu tangkis dan memelihara ikan arwana. Lalu, ia juga senang beraktivitas lainnya, seperti memancing dan berkebun.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Program-program Prabowo-Gibran Jika Terpilih: Serba Pakai Kartu Ikuti Jejak Jokowi
-
Melihat Momen Prabowo-Gibran Pakai Kemeja Biru Daftar Pilpres 2024 ke KPU RI
-
Prabowo Dulu Ledek Kartu Sakti Jokowi, Kini Gandeng Gibran Kampanye Program KIS-Kartu Anak Sehat
-
Lagi Hectic Kampanye Bareng Prabowo, Gibran Mendadak Nangis di Twitter Ngidam Ini
-
Loh Gak Bahaya Ta? Viral Massa Malah Bawa Bendera dan Atribut PDIP Saat Dukung Prabowo-Gibran
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024