Suara.com - Juru Bicara PKS, Muhammad Iqbal, berkali-kali berbicara mengenai politik dinasti ketika menghadiri acara relawan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Iqbal mengatakan PKS tidak setuju dengan politik dinasti karena sistem ini telah merugikan bangsa pada masa era sebelum reformasi 1998. Ia lalu membakar semangat para relawan Anies-Cak Imin yang hadir di lokasi.
"Setuju nggak politik dinasti?" tanya Iqbal sambil berteriak dalam acara Dialog Kampanye Perubahan di Gedung Joeang '45, Jakarta Pusat (Jakpus), Jumat (27/10/2023).
"Tidak!," jawab relawan Anies-Cak Imin dengan kompak.
"Kenapa tidak setuju dengan politik dinasti?" tanya Iqbal kemudian.
"Salahi aturan," timpal para relawan yang hadir.
Menurutnya politik dinasti sudah membuat bangsa Indonesia sengsara. Dia mengambil contoh yakni peristiwa kerusuhan pada tahun 1998.
"Kita sudah berjuang lama, reformasi kita tahun '98 memakan banyak korban, karena apa? Karena terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme," ucap Iqbal.
Iqbal menyebut era politik dinasti itu akhirnya bisa dihentikan karena rakyat melakukan perlawanan lewat gerakan perubahan.
Baca Juga: DJP Terancam Bubar, Prabowo-Gibran Mau Bentuk Badan Penerimaan Negara
Mengingat politik dinasti berpotensi kembali terjadi, Iqbal mengajak para relawan Anies-Cak Imin untuk sama-sama melakukan perubahan.
"Kenapa itu terhenti? Karena rakyat kritis, karena rakyat berani, untuk itu pada hari ini kita akan melakukan gerakan perubahan,” kata Iqbal.
Sebagaimana diketahui, isu tentang politik dinasti belakangan kembaki ramai jadi perhatian setelah Gibran Rakabuming Raka diusung sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Gibran sendiri merupakan putra sulung Presiden Jokowi.
Berita Terkait
-
Minta Semua Pihak Ikhlaskan Gibran jadi Cawapres Prabowo, Projo: Waktunya Tempur Gagasan!
-
Punya Pengaruh di Jabar, PKS Ngarep Susi Pudjiastuti Gabung Timnas AMIN
-
DJP Terancam Bubar, Prabowo-Gibran Mau Bentuk Badan Penerimaan Negara
-
Dadah-dadah ke Warga, Pakaian Gonjreng Iriana Jokowi Disorot: Udah Nggak Merah Membara Lagi
-
Padahal Berharap Dipecat, Inikah Alasan Megawati Belum Usir Jokowi dan Gibran Walau 'Mbalelo' dari PDIP?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024