Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDIP mengungkap alasan tidak terburu-buru memecat Gibran Rakabuming Raka sebagai kader, meski yang bersangkutan mendaftar ke KPU sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, mengatakan bila Gibran dipecat saat ini, maka hal itu bisa didramatisasi sebagai pihak terzalimi alias playing victim.
Tentunya, secara politis, drama sebagai pihak terzalimi akan menguntungkan Gibran dan Prabowo.
Karena itu pula, kata Komarudin, PDIP memilih tidak memperbesar persoalan Gibran yang membelot dari arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
"Kalau dipecat, nanti dia (Gibran) akan berkata 'saya dizalimi'. Itu narasi yang sudah sering kita dengar," kata Komarudin.
Ia menjelaskan, Gibran sebenarnya secara de facto sudah bagian dari PDIP meski belum diterbitkan surat pemecatannya.
Apalagi, kata dia, secara moral, perkataan Gibran tidak sejalan dengan tindakannya.
Komarudin mencontohkan, Gibran selalu menyatakan kesetiaannya pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tapi praktiknya, putra sulung Jokowi itu justru mendaftar ke KPU sebagai cawapres Prabowo.
Tak hanya itu, ketika PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, Gibran diketahui menemui Prabowo Subianto.
Baca Juga: Gibran Pagi-pagi Sowan ke Gus Miftah di Ponpes Ora Aji, Bahas Pemenangan di Yogyakarta?
"Saat kami pangil, dia bilang pertemuan itu hanya sebatas wali kota bertemu menteri. Tapi kini bisa dilihat kenyataannya."
Menurut Komarudin, berdasarkan tidak-tanduk seperti itu, Gibran sudah layak diepcat dari PDIP.
Ia lantas meminta Gibran secepatnya mengembalikan kartu tanda anggota PDIP tanpa banyak drama.
"Tidak perlu banyak drama. Kalau memang memutuskan pindah, seharusnya mengembalikan KTA tanpa masalah," ungkapnya.
Terakhir, Komarudin berharap perilaku Gibran ini menjadi contoh politikus muda lainnya untuk selalu konsisten dengan pernyataannya.
"Pemimpin muda seharusnya menjadi tauladan dengan memberikan kepastian. Seorang pemimpin tidak boleh membuat rakyat bingung."
Berita Terkait
-
Gibran Pagi-pagi Sowan ke Gus Miftah di Ponpes Ora Aji, Bahas Pemenangan di Yogyakarta?
-
Survei Polling Institute: Kalahkan Ganjar, Elektabilitas Prabowo Unggul di Jawa Barat
-
Nusron Wahid Klaim Kiai Munif Dukung Gibran, PKB Berang: Dia Obok-obok Internal Partai Lain
-
Saldi Isra Tertawa MK Diplesetkan Jadi Mahkamah Keluarga
-
Bangun Keakraban dengan 'Politik Makan Siang', Ada Kehangatan di Atas Piring?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024