Suara.com - Lembaga survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan Partai Gerindra kini unggul dengan elektabilitas mencapai 16,7 persen, terpaut tipis dari PDIP dengan elektabilitas 16,3 persen. Hal itu berkat coattail effect (kecenderungan seorang pemimpin partai politik populer untuk menarik suara kandidat lain) Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres).
“Gerindra menikmati coattail effect dari pencapresan Prabowo, hingga akhirnya berhasil menyalip PDIP dan berada pada posisi unggul,” kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Dia menjelaskan, korelasi antara pencapresan dengan dukungan terhadap partai pengusung memperlihatkan bekerjanya coattail effect.
Seiring dengan merosotnya kekuatan PDIP dan Ganjar Pranowo yang diusung sebagai bacapres, terjadi pergeseran arah dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap para bacapres.
Jokowi tampak membagi dukungan, sebelumnya condong kepada Ganjar, kemudian beralih meng-endorse Prabowo. Hasilnya elektabilitas Prabowo bergerak naik, diikuti pula dengan kenaikan elektabilitas Gerindra sebagai pengusung utamanya.
Menurut Vivin, rivalitas antara PDIP dan Gerindra menarik untuk dicermati terutama jelang tahun politik 2024.
"Meskipun Prabowo dan Gerindra menjadi lawan politik Jokowi dan PDIP pada dua pemilu, tetapi keduanya pernah memiliki sejarah persekutuan yang erat dan kini sama-sama memerintah," ujarnya sebagaimana dilansir Antara.
PDIP yang berpengalaman sebagai oposisi selama dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pernah sama-sama mengajukan pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2009, Megawati yang berpasangan dengan Prabowo mengalami kekalahan dalam Pilpres tersebut.
Jalinan koalisi PDIP dan Gerindra pula yang menghadirkan Jokowi di pentas politik nasional, ketika mantan wali kota Solo itu diboyong untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2012 silam. Namun seiring gesekan yang muncul, kedua kekuatan politik itu kemudian mengambil jalan berseberangan.
Baca Juga: Hasto PDIP Bantah Politik Drakor Yang Dibilang Jokowi: Bukan Drama Korea, Tapi...
Setelah pertarungan pada Pemilu 2014 dan 2019, Prabowo kemudian memutuskan bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua. Gerindra pun berbalik posisi, dari oposisi terhadap pemerintah kini menjadi barisan pendukung kuat pemerintahan.
Kuatnya dukungan terhadap Prabowo menaikkan suara dan perolehan kursi Gerindra di Senayan, menggeser Golkar yang biasanya menjadi runner-up.
"Kini dengan terus menguatnya Prabowo, Gerindra mengintip peluang naik ke peringkat pertama mengalahkan PDIP,” ujar Vivin.
Dia menilai hal tersebut akan menjadi tantangan serius bagi PDIP yang bertekad untuk mencetak hattrick atau menang pemilu tiga kali berturut-turut pada Pemilu 2024.
Rivalitas yang muncul di antara kubu Ganjar dan Prabowo juga dilandasi oleh dinamika tersebut.
"Sebagai sesama partai pendukung pemerintah, punya sejarah berkoalisi, bahkan berjasa mengorbitkan Jokowi di ibu kota, kedua partai kini memperebutkan posisi paling unggul hingga bisa menentukan jalannya pemerintahan pasca-Jokowi," tutur Vivin.
Berita Terkait
-
Hasto PDIP Bantah Politik Drakor Yang Dibilang Jokowi: Bukan Drama Korea, Tapi...
-
Sentil Deddy Sitorus yang Ledek Jokowi, Jarnas 98: Isi Dompet OK, Isi Kepala KO
-
Jokowi Singgung Politik Drama Korea, Hasto PDIP Sindir Balik: MK Dikebiri, Demokrasi Mati
-
Geram Lihat Bobby Nasution Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Hasto PDIP Minta Menantu Jokowi Hengkang
-
Bobby Menantu Jokowi Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Hasto PDIP: Etikanya Harus Mundur
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024