"Jujur itu di masyarakat banyak ibu-ibu, emak-emak atau juga anak muda yang sering kali saya ketemu. Tapi kebanyakan dari mereka kalau saya bicara dengan mereka, masyarakat awam memang tidak begitu mengikuti atau menganggap biasa-biasa saja," tutur Sara.
"Saya nggak tahu kalau misalnya nanti di daerahnya bapak-bapak seperti apa tapi saya di sini kebetulan kalau saya ketemu sama mereka biasanya itu," kata Sara.
Menurutnya memang ada perbedaan bagi masyarakat yang berorganisasi mungkin cenderung mengikuti dinamika politik terkini.
"Tapi belum tentu di masyarakat. Jadi saya nggak kaget dengan hasil yang di sini. Saya tidak membenarkan atau tidak tapi memang yang saya dapati seperti itu juga, tapi mungkin itu hanya di wilayah saya, saya nggak tahu di seluruh Indonesia. Nah balik lagi sampel," kata Sara.
Survei Populi Center
Adapun Populi Center turut memotret respons publik berkaitan dengan putusan MK hingga dinasti politik.
Populi menanyakan, apakah responden setuju dengan keputusan MK berkaitan syarat calon wakil presiden ialah berusia 40 tahun atau pernah/sedang menjabat kepala daerah.
Hasilnya, responden yang setuju sebanyak 53,1 persen persen; tidak setuju 34,5 persen; menolak menjawab 12,4 persen.
Populi Center turut menanyakan bagaimana penilaian atau sikap publik tentang dinasti politik yang kini marak dibicarakan.
Baca Juga: Perlawanan Anwar Usman: Salahi Kode Etik sampai Merasa Difitnah
"Terkait dengan persepsi terhadap dinasti politik, sebesar 62,1 persen masyarakat menyatakan bisa menerima/biasa aja (bisa diterima (15,8 persen, biasa saja 46,3 persen). Sementara yang tidak bisa menerima sebesar 27,4 persen (Kurang bisa diterima 18,2 persen, sangat tidak bisa diterima 9,2 persen)," papar Populi.
Selain itu dalam survei ini elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melejit, mengalahkan dua pesaingnya.
Prabowo-Gibran unggul dalam simulasi tiga tokoh calon presiden dengan pertanyaan, jika pemilihan presiden dilakukan hari ini, pasangan mana yang akan anda pilih untuk menjad presiden dan wakil presiden selanjutnya? Hasilnya, sebanyak 43,1 persen memilih Prabowo-Gibran.
"Sebesar 43,1 persen publik memilih pasangan Prabowo-Gibran," kata Manajer Public Opinion Populi Center, Hartanto Rosojati di kantor Populi Center, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).
Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan kedua dengan elektabilitas 23,0 persen. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22,3 persen.
"Kemudian masyarakat yang belum memutuskan itu sekitar 10 persen dan menolak menjawab itu sekitar 1,6 persen," kata Hartanto.
Berita Terkait
-
Suhartoyo Jadi Ketua MK Baru, Ganjar: Mudah-mudahan Marwah MK Kembali Seperti Semula
-
Survei Populi Center: Elektabilitas Prabowo-Gibran Capai 43,1 Persen, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin Nyaris Seimbang
-
Perlawanan Anwar Usman: Salahi Kode Etik sampai Merasa Difitnah
-
Mahfud MD Malah Lebih Sepakat Anwar Usman Tak Sampai Dicopot dari Jabatan Hakim MK, Kenapa?
-
9 Hakim Konstitusi Gelar Pemilihan Ketua MK Pengganti Anwar Usman Hari Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024