Suara.com - Anggota Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengatakan istilah gemoy yang melekat pada calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak dibuat-buat alias bersifat organik.
Menurutnya, keberadaan narasi 'gemoy' membuat anak muda penasaran dan bakal mencari tahu lebih dalam soal visi misi Prabowo sebagai capres.
"Justru menurut saya dengan adanya gimmick seperti itu kan anak muda jadi pengin tahu," kata Giring di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (27/11/2024).
"Dan saya rasa itu akan membuat orang pengin memilih Pak Prabowo-Gibran," sambungnya.
Lebih lanjut, Giring justru memuji tim yang berada di belakang pasangan Prabowo-Gibran ini karena bisa menangkap tren gemoy dan mengaplikasikannya dengan baik.
"Gemoy itu kan panggilan dari netizen dan saya rasa tim campaign dan Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa menangkap tren itu dengan sangat baik," tuturnya.
Meski begitu, mantan musisi ini mengaku belum bisa memastikan tren lanjutan yang akan menjadi gimmick pasangan capres dan cawapresnya di masa mendatang.
"Kita nggak tahu nanti ada tren apa lagi ke depannya kan. Habis ini apa, habis ini apa. Menurut saya tim Prabowo-Gibran memang luar biasa," katanya.
Mantan Ketua Umum PSI itu menegaskan ihwal gimmick gemoy itu sendiri tak direncanakan dan tercipta begitu saja dari para netizen.
Baca Juga: Disindir PKS Soal Gimik Gemoy, TKN Pemilih Muda: Kurang Kerjaan, Nggak Usah Campuri Dapur Orang!
Sebelumnya diberitakan, Jubir TKN Cheryl Anelia Tanzil mengklaim istilah 'gemoy' dan 'santuy' yang disematkan kepada Prabowo muncul dari generasi Z yang bosan dengan sosok pemimpin yang pura-pura.
Menurutnya, penyematan hal tersebut lantaran anak muda melihat Prabowo tampil apa adanya.
"Bagi generasi muda, Pak Prabowo muncul di ruang publik sebagai dirinya sendiri. Tampil beda dan apa adanya, yang mungkin tidak semua orang mengetahui sisi menggemaskannya itu," kata Cheryl lewat keterangannya yang dikutip Suara.com pada Sabtu (18/11/2023).
Dia juga mengklaim viralnya 'gemoy' dan 'santuy' sebagai penanda pemilih bosan dengan politik yang saling menuding.
"Istilah gemoy dan santuy jadi oase bagi pemilih sekarang bahwa berpolitik ternyata bisa dibuat asik dan gembira” ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa visi-misi Prabowo-Gibran tetap menjadi fokus utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024