Suara.com - Calon Presiden Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto tidak ingin dipanggil eyang atau mbah meski usianya sudah 72 tahun. Ia ingin dipanggil Mas, seperti sapaan masyarakat kepada Cawapresnya Gibran Rakabuming Raka yang masih berumur 36 tahun.
Kelakar itu ia sampaikan di hadapan para pendukungnya saat memberikan sambutan pada kegiatan konsolidasi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023).
"Saya dari sejak muda, sekarang masih merasa muda. Tolong jangan panggil saya Eyang atau Mbah. Kalau saya senengnya jangan Mas Gibran aja dipanggil Mas. Nah, begitu dong. Mas Bowo, gitu dong," kata Prabowo.
Capres berkelahiran 17 Oktober 1951 itu kemudian melanjutkan ceritanya saat dirinya masih muda. Ia mengaku sudah mewakafkan dirinya untuk bangsa Indonesia.
"Dari sejak muda, saya sudah wakafkan hidup saya untuk bangsa dan negara rakyat Indonesia. Dari sejak muda, istilahnya waktu itu, kita siap taken untuk siap mati untuk Republik ini," kata dia.
Ia menyebut, gema dukungan yang datang kepadanya untuk menjadi Presiden dan wakil Presiden 2024 pun akan dijadikan momentum amanah dan tugas yang diberikan masyarakat kepadanya.
"Saya merasa terharu, tapi sekaligus bangga melihat, merasakan dukungan dari saudara-saudara sekalian. Dukungan kepada saya, dan saudara Gibran saya menerima sebagai penugasan, sebagai amanah, dukungan tersebut kepada kami anggap sebagai tugas," tegas dia.
Ceritakan Fenomena Gemoy
Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menceritakan kisah dia saat melakukan kunjungan sebagai Capres bersama Cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Debat Capres 2024 Jam Berapa? Catat Jadwal dan Link Live Streaming Resmi
Prabowo mengaku, fenomena yang mencitrakan dirinya tukang joget dan Gemoy ternyata berdampak pada kesukaan masyarakat Indonesia.
Hal itu ia sampaikan pada saat sambutan dalam konsolidasi pemenangan nasional Prabowo-Gibran do
Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (10/12/2023). .
Ia mengaku, melihat langsung harapan masyarakat kepadanya untuk menjadi penerus Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2024 mendatang.
"Mas Gibran dan saya dalam beberapa hari ini kita telah terjun ke banyak darah ke banyak titik. Dan di situ saya merasakan getaran rakyat kita, saya merasakan harapan rakyat kita. Saya melihat mata mereka, saya melihat antusiasme mereka," kata Prabowo.
Ia bahkan mengaku merasakan betapa kerasnya tangan-tangan masyarakat yang didatangi pasangan Capres-Cawapres nomor 2 itu.
"Saya merasakan tangan mereka sangat keras, terutama ema-ema itu. Kalau sudah pegang tidak mau dilepas," papar dia.
Prabowo bahkan mengaku pernah dicubit pipinya oleh satu ibu-ibu saat kunjungannya. Cubitan itu bahkan dirasakan sakitnya oleh Prabowo.
"Apalagi fenomena Gemoy itu. Ada ema-ema yang cubit pipi saya, sakit lagi. Ini lah demokrasi. Rakyat ingin menyentuh pemimpinnya," tutup dia.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024