Suara.com - Ayah Harun Al Rasyid, Didin mengaku terkejut saat capres Anies Baswedan mendatangi kediamannya sebelum debat capres perdana digelar.
Harun Al Rasyid adalah satu dari beberapa korban tewas dalam rangkaian kerusuhan Pilpres 2019 silam. Sampai saat ini, kematian Harun Al Rasyid masih berselimut misteri yang belum terungkap.
Saat berbincang dalam kanal YouTube Bambang Widjojanto, Didin mengaku sangat kecewa dengan sikap pemerintah saat itu. Jokowi selaku presiden hingga Tito Karnavian sebagai kapolri kala itu tak mampu mengungkap kematian tragis anaknya.
"Pilpres ini kan diselenggarakan oleh negara, pemerintah. Terjadi kerusuhan dan menimbulkan bencana, siapa yang harus bertanggung jawab? Pemerintah, di situ siapa yang bersengketa? Jokowi dan Prabowo, dan di situ ada Tito Karnavian yang saat itu Kapolri. Mereka tiga orang itu harus bertanggung jawab, dan mengatakan bela sungkawa pun tidak," ungkap Didin.
Didin terkejut setelah lima tahun berlalu, tiba-tiba Anies yang bukan dari pemerintah maupun pihak terkait dalam kasus kerusuhan itu datang menemuinya.
"Pak Anies seorang Gubernur dengan datang setelah subuh, saya juga kaget beliau datang ke rumah saya," ungkapnya.
Kedatangan Anies Baswedan membawa secercah harapan baru untuk keluarga Harun Al Rasyid. Ia memiliki harapan besar terhadap Anies agar kematian anaknya dapat menemui titik terang.
"Saya sangat senang sekali karena memang 5 tahun ke belakang saya berjuang mencari keadilan tapi tak ada respons dan kelanjutan. Alhamdulillah dengan undangan dari Pak Anies saya merasa dirangkul dan memang senang sekali, bahagia, bahwasanya ada orang yang betul memerhatikan tentang Harun," ungkapnya.
Sementara itu, belum lama ini juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai kubu yang memanfaatkan kematian seorang anak untuk kepentingan politik adalah sikap bengis.
Baca Juga: Anies: Kalau Sekarang Ada yang Menemukan Metromini di Jakarta, Saya Traktir Makan Malam
"Menggunakan anak-anak yang wafat sebagai alat politik untuk menyerang dan menjatuhkan rival politik adalah watak bengis," kata Dahnil melalui akun X miliknya, Kamis (14/12/2023).
Ia memastikan Harun Al Rasyid yang ditemukan tewas pada 22 Mei 2019 bukanlah pendukung Prabowo Subianto, sebab usianya masih di bawak 17 tahun kala itu.
"Anak 15 tahun, tidak ikut demo. Orang tua sejak awal menyebutkan tidak ikut-ikut politik," tegasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terkait
-
Anies Yakin dengan Kemampuan Cak Imin di Debat Cawapres Besok: Beliau Dulu Menaker
-
Tak Disangka, Dana Kampanye Anies Baswedan Kalah Banyak Ketimbang Nilai Total Koleksi Kendaraan Prabowo Subianto
-
Curhat Banyak Tempat Takut Undang Dirinya, Anies: Ada yang Dibatalkan Last Minute...
-
Catat! Janji Mau Revisi UU Cipta Kerja jika Presiden, Anies: Tak Cerminkan Prinsip Keadilan
-
Klaim Bukan Menuduh, Ternyata Ini Alasan Anies Tanya Perasaan Prabowo Soal Putusan MK Saat Debat Pilpres 2024
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024