Suara.com - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memilih Tom Lembong sebagai bagian dari tim sukses mereka dalam pemilihan umum 2024, berposisi sebagai co-captain timnas Amin. Ketika namanya menjadi cukup sering terdengar, penting bagi netizen untuk mengetahui riwayat pendidikan Tom Lembong.
Sosok bernama lengkap Thomas Trikasih Lembong ini dulunya merupakan mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan juga Menteri Perdagangan. Pria kelahiran Jakarta, 4 Maret 1971 ini dikenal memiliki karir di sejumlah lembaga keuangan internasional, seperti Detsche Bank, Morgan Stanley, serta Ferindo Investments.
Dengan pengalamannya bekerja di berbagai lembaga keuangan internasional, Tom Lembong mendirikan Quvat Capital, sebuah perusahaan investasi mengelola dana lebih dari 500 juta dolar.
Perusahaan ini mengelola 11 perusahaan portofolio yang bergerak di berbagai sektor, seperti logistik kelautan, konsumen, dan keuangan. Di bidang ekonomi, Tom Lembong pernah menerima penghargaan berupa Young Global Leader (YGL) pada 2008.
Kemampuannya dalam bidang ekonomi ini takkan terlepas dari riwayat pendidikannya. Simak riwayat pendidikan Tom Lembong di bawah ini.
Riwayat pendidikan Tom Lembong
Dikutip dari weforum.org, di tahun 1994, Tom Lembong mendapatkan gelar BA, Bachelor of Arts dari program studi Arsitektur dan Perencanaan Kota, Universitas Harvard, pada 1994.
Sejak masih muda, Tom Lembong sudah menikmati pendidikan berskala internasional. Tom Lembong pindah ke Jerman dan bersekolah di sana saat masih sekolah dasar. Tom Lembong bahkan menyelesaikan pendidikan SMA di Amerika Serikat.
Perjalanan Karir Tom Lembong
Baca Juga: Kampanye di Gorontalo, Anies Baswedan Disambut Upacara Adat Mopotilolo
Tom Lembong bergabung dengan Asosiasi Penjualan dan Perdagangan, Morgan Stanley & Company di tahun 1994 sampai tahun 1995.
Pada tahun 1995-1996, Tom Lembong bergabung dengan Divisi Ekuitas, Morgan Stanley (Singapura). Lanjut, setahun kemudian di tahun 1997 sampai tahun 1998, Tom Lembong berprofesi sebagai Manajer Senior, Departemen Keuangan Perusahaan, Makindo.
Lalu di tahun 1998 sampai tahun 1999, Tom Lembong bergabung dengan Deutsche Bank. Selanjutnya tahun 2000-2002, Tom lembong menjadi Pejabat Senior, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Di tahun 2002 sampai 2005, Tom lembong berperan sebagai Manajer Investasi, Farindo Investments. Di tahun 2006, Tom Lembong mendapatkan posisi sebagai Managing Partner dan CEO, Quvat Management. Sementara di pemerintahan, Tom Lembong pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia.
Demikian itu informasi riwayat pendidikan Tom Lembong dan juga perjalanan karirnya. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Kampanye di Gorontalo, Anies Baswedan Disambut Upacara Adat Mopotilolo
-
Riwayat Pendidikan dan Gelar Akademik Anies Baswedan, Disebut 'Profesor' saat Debat Capres
-
Siap Sambut Perubahan, Masyarakat Gorontalo Sambut Hangat Anies Baswedan
-
Respons Anies Usai Diteriaki Kata-kata Kasar Oleh Pendukung Prabowo-Gibran Saat Debat
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024