Suara.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan adanya status pekerja outsourcing merupakan tanda-tanda Omnibus Law bermasalah.
Adapun pekerja outsourcing adalah penggunaan jasa tenaga kerja yang direkrut dari pihak ketiga untuk mengisi posisi tertentu di sebuah perusahaan.
"Persoalan pekerja outsourcing salah satu permasalahan bukti bahwa Omnibus Law ini bermasalah," kata Anies dalam acara Desak Anies Edisi Buruh & Ojol di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
Anies menekankan bahwa cara-cara merekrut pegawai dengan gampang harus mulai diubah. Ia meminta urusan perekrutan pegawai mesti dilakukan secara selektif.
Selain itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu berpandangan bahwa perusahaan harus mengedepankan status pegawai tetap bagi para pekerja.
"Tidak boleh diteruskan lagi, yang seharusnya adalah selektif hiring. Harus kita kerjakan dan sebisa mungkin mengutamakan status sebagai pekerja tetap. Sambil memastikan pekerja terus meningkatkan skill-nya, kompetensinya," ucap Anies.
Oleh sebab itu, jika Anies terpilih sebagai presiden, ia mengaku akan mengkaji ulang Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker).
"Saya tegaskan sekali lagi bahwa kami berkomitmen untuk mengkaji ulang Undang-Undang Ciptaker agar aturan aturan yang dipandang tidak memberikan rasa keadilan bisa dikoreksi untuk memberikan rasa keadilan," ujar Anies.
Pasalnya, Anies menilai penurunan angka pengangguran lebih tinggi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) daripada era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Pede Raup Banyak Suara Warga Ibu Kota, Anies: Jakarta Berada di Barisan Perubahan
"Data BPS menunjukkan bahwa di era pasca Undang-Undang ini bahkan bila dibandingkan dengan statistik di era kepemimpinan Pak SBY pengangguran itu turun 5,3 persen di era Pak Jokowi turunnya hanya 0,73 persen," jelas Anies.
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Bocorkan Obrolan Makan Siang dengan Jusuf Kalla dan Surya Paloh
-
Anies Bertemu Emil Salim Sampai Tengah Malam, Ini yang Dibahas
-
Ade Armando Diskakmat Usai Senggol Pendukung Anies dan Ganjar: Yang Penting Enggak 02!
-
Arti Nama Anies Baswedan yang Diambil dari Bahasa Arab oleh Sang Ayah
-
Pede Raup Banyak Suara Warga Ibu Kota, Anies: Jakarta Berada di Barisan Perubahan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024