Suara.com - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla berpesan kepada capres nomor urut 1, Anies Baswedan untuk beristirahat menjelang waktu pencoblosan pada 14 Februari 2024. Pria yang kerap disapa JK itu menyarankan Anies untuk tidur yang panjang setelah masa kampanye yang begitu lama.
"Saya bilang ke Pak Anies. Kalau perlu dua hari dua malam kau tidur karena ini bayar yang berapa bulan tidak ada waktu tidur," ucap Jusuf Kalla didampingi Anies di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).
Namun begitu, eks Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut Anies belum bisa beristirahat panjang. Sebab masih banyak masyarakat yang ingin menemuinya.
"Tapi ternyata tidak bisa karena bukannya masyarakat lah yang selalu ingin menunjukkan bagaimana perlunya masyarakat berjuang bersama-sama untuk Indonesia lebih baik dengan cara perubahan," tutur JK.
Dalam kesempatan yang sama, Anies mengaku banyak masyarakat yang ingin bertemu dengannya usai ikut kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS) pada Sabtu, 10 Februari 2024.
"Jadi banyak dari luar kota belum pulang menunggunya di rumah. Tadi Pak JK tanya 'gimana nies sudah tidur belum?' Di rumah malah banyak sekali masyarakat yang datang dari berbagai kota itu pengen ketemu sebelum mereka pulang ke daerah masing-masing," ungkap Anies.
Sebagaimana diketahui, KPU RI telah menetapkan tanggal 11 hingga 13 Februari 2024 sebagai masa tenang kampanye. Kontestan peserta Pilpres atau Pileg 2024 dilarang berkampanye selama masa tenang tersebut.
Pada 10 Februari 2024 kemarin, pasangan calon nomor urut 1, Anies-Muhaimin telah mengakhiri masa kampanye akbar terakhir di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan ribu orang hingga para ketua umum partai koalisi.
Baca Juga: Anies Bicara Soal Film Dirty Vote: Tanda-tanda Kecurangan Ada, Tapi...
Berita Terkait
-
Anies Bicara Soal Film Dirty Vote: Tanda-tanda Kecurangan Ada, Tapi...
-
Kolaborasi Politik dan Dangdut: Rhoma Irama vs King Nassar vs Lesti Kejora, Siapa Jagoanmu?
-
Video Tutorial Nyoblos Kiky Saputri Arahkan 'Nomor Dua Coblos', Nggak Bahaya Tah?
-
Film Dirty Vote Bikin Geger, Fahri Hamzah Malah Nge-Tweet Nyeleneh
-
Sebut Film Dirty Vote Sebar Fitnah, JK Tantang TKN Prabowo-Gibran: Tunjukkan, Semua Ada Datanya!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024