Suara.com - Plt Ketua Umum DPP PPP M Mardiono menyinggung aksi sujud syukur yang pernah dilakukan Prabowo Subianto di Pilpres 2014 dan 2019 usai melihat hasil hitung cepat atau quick count. Hasilnya, saat itu, Prabowo kalah dari lawanya Joko Widodo atau Jokowi.
Untuk itu, pihaknya pilih tetap mengikuti ketentuan hukum konstitusi soal hasil perhitungan Pemilu.
"Bahwa kita saat ini sedang menjalankan perintah konstitusi yaitu menjalankan demokrasi. Bahwa demokrasi kita adalah landasannya konstitusi dan sebagai benteng konstitusi kita itu adalah hukum," kata Mardiono di Posko Pemenangan Ganjar-Mahfud, Jalan Teuku Umar 9, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Ia mengaku pihaknya kekinian enggan mengeluarkan opini tak penting menanggapi hasil perhitungan sementara. Ia lantas menyinggung adanya aksi sujud syukur.
"Jadi kita tidak mau menggunakan perang opini atau pembentukan opini di tengah-tengah publik. Karena kita juga punya pengalaman dari mulai pemiliu tahun 2014 dan 2019," tuturnya.
"Bagaimana ada pasangan yang melakukan sujud syukur dan syukuran, menyatakan kemenangannya. Kemudian ternyata pada akhirnya itu kalah," sambungnya.
Mardiono kemudian mengatakan pihaknya enggan bereuforia lantaran tidak mau rakyat tercederai.
"Jadi biarlah pesta demokrasi itu dinikmati oleh rakyat secara natur. Rakyat yang sedang berdaulat menggunakan senjata kekuasaannya tiap kali itu betul-betul bisa dianikmat. Biarlah rakyat yang berdaulat untuk menjalankan demokrasi ini kita semua adalah menghantarkan rakyat karena rakyatlah yang pegang hak kedaulatan rakyat itu," pungkasnya.
Sebelumnya berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei hingga pukul 18.10 WIB pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh.
Baca Juga: Arie Kriting Doakan Prabowo-Gibran Lebih Baik, Malah Ditanya Makan Siang Gratis
Kemudian diposisi kedua ada pasangan Anies-Muhaimin. Setelah itu pada posisi terakhir baru ada pasangan Ganjar-Mahfud.
Berita Terkait
-
Kata Anies Soal Hasil Quick Count Unggulkan Prabowo-Gibran: Jangan Tergiring
-
Prabowo-Gibran Unggul Telak di Quick Count, Mimin Gerindra Full Senyum
-
Zulhas Sebut Prabowo Bakal Menang 57 Persen, Sumber Ini jadi Acuannya
-
Arie Kriting Doakan Prabowo-Gibran Lebih Baik, Malah Ditanya Makan Siang Gratis
-
Pantau Hasil Quick Count Posisi Buncit, Ganjar Tinggalkan Posko Pemenangan: Mau Pulang Dulu
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024