Suara.com - Partai Gerindra menghormati keputusan PDI Perjuangan (PDIP) yang menyatakan siap menjadi partai oposisi di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, bila pasangan capres-cawapres nomor 2 itu resmi terpilih.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Prabowo tetap akan berupaya merangkul semua partai politik. Termasuk PDIP yang merupakan pengusung pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
"Sebagai sebuah pernyataan kami menghormati. Tetapi sekali lagi keinginan Pak Prabowo untuk merangkul semua kekuatan tetap akan kami lakukan," kata Muzani usai mendampingi Prabowo ziarah ke Makam Habib Ali Kwitang di Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).
Kekinian, kata Muzani, pihaknya juga telah memulai komunikasi dengan pimpinan partai-partai politik pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin. Selain juga dengan pimpinan partai politik pengusung Ganjar-Mahfud.
"Pak Prabowo juga meminta kepada kami untuk terus berkomunikasi dengan para pemimpin partai politik dan kekuatan-kekuatan yang kemarin tidak mendukung beliau," ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Muzani, Prabowo juga telah merencanakan bertemu dengan tokoh-tokoh pendukung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Namun, Muzani belum menyebutkan nama tokoh-tokoh tersebut.
"Beliau (Prabowo) belum ngomong detail tapi ada rencana itu. Tokoh dari 01 dan 03," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, hingga saat ini, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran unggul di atas 50 persen dari dua kompetitornya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud berdasar hasil quick count berbagai lembaga survei.
Merujuk hasil hitung cepat tersebut, keduanya berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca Juga: Hasto Klaim PDIP Siap Jadi Oposisi Pemerintah, Anies: Harus Dihormati
Sementara hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI rencananya baru akan diumumkan pada Maret 2024 nanti.
PDIP Oposisi
Hasto menyatakan partainya siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen. Sikap tersebut diambil demi menjalankan tugas checks and balance.
Menurutnya sikap PDIP ini berkaca dari periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi 2019-2024. Di mana kekuasaan yang terpusat telah memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi.
Hasto lantas membandingkannya ketika PDIP berada di luar pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pada 2004-2009.
"Ketika PDIP berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri," kata Hasto kepada wartawan, Kamis (15/2/2024).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024